Mengintip Puluhan Anak Jalanan Menebar Benih Harapan di Desa Tandus Cirebon, Begini Kegiatannya

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Senja yang turun perlahan di Desa Sumurkondang, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon pada Selasa (5/11/2024) sore, tampak menjadi saksi dari sebuah awal baru bagi anak-anak jalanan di Cirebon.

Pasalnya, di bawah naungan langit petang yang mulai menyala jingga, Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni mulai membuka lembaran baru kehidupan bagi para anak jalanan binaannya, menginisiasi sebuah kegiatan bercocok tanam di atas lahan pertanian seluas 2,5 hektare.

Tak hanya sekadar bercocok tanam, program ini membawa harapan sekaligus impian tentang masa depan yang lebih cerah bagi mereka yang selama ini tumbuh dan bertahan hidup di jalanan.

Baca juga: Kepala Desa Ciwaringin Cirebon Ternyata Main Dana Desa Ratusan Juta, Terancam 20 Tahun Penjara

Pantauan Tribun di lokasi, para anak jalanan yang berjumlah 50 orang tampak kompak menggunakan kaos serba hitam.

Mereka bersama-sama menggunakan mobil truk untuk sampai tiba di desa yang dikenal sulit air ini.

Saat bercocok tanam, mereka terlihat antusias dengan menyebarkan benih jagung ke lubang-lubang yang sudah dibuat oleh petugas kepolisian.

Baca juga: 7 Lokasi SIM Keliling di Cirebon Hari Ini 6 November 2024, Balai Desa Mertapada Kulon dan MPP Sumber

Rass gotong royong pun terlihat dari membaurnya para anak jalanan dengan anggota kepolisian.

Di antara anak-anak jalanan yang mengikuti kegiatan tersebut, ialah Wisnu Ramadhan, seorang pemuda yang sebelumnya kerap menjelajahi sudut-sudut jalanan Cirebon.

Dengan mata yang berbinar, Wisnu mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang telah diberikan.

“Rasanya senang sekali bisa mengikuti jejak orang tua kami yang juga petani."

Baca juga: 7 Lokasi SIM Keliling di Cirebon Hari Ini 6 November 2024, Balai Desa Mertapada Kulon dan MPP Sumber

"Kami diajak untuk bercocok tanam, mencoba pekerjaan yang dulu mungkin hanya impian."

Saya berharap, ini bukan hanya sekadar kegiatan, tapi juga awal dari perjalanan baru kami sebagai petani yang lebih modern,” ujar Whisnu, Selasa (5/11/2024).

Ia pun menambahkan, bahwa bersama teman-temannya sesama pengamen jalanan, ia merasakan perhatian dari Kapolresta Cirebon yang baginya seperti cahaya di tengah gelapnya kehidupan jalanan.

Baca juga: UPDATE Tarif Terbaru Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung Hari Ini 6 November2024

“Mudah-mudahan kami semua antusias, semoga dari sini kami bisa mendapatkan rezeki yang lebih baik,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni menyebutkan, bahwa kegiatan ini tak lain adalah bagian dari program ketahanan pangan pemerintah.

Namun lebih dari itu, ada niat tulus untuk membuka pintu alternatif bagi anak-anak jalanan yang terkadang terabaikan.

Baca juga: UPDATE Tarif Terbaru Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung Hari Ini 6 November2024

“Kami ingin memberikan mereka peluang dan pilihan baru."

"Bercocok tanam bukan hanya soal menanam, tetapi juga tentang menanam harapan dan keterampilan yang bisa mereka kembangkan di masa depan."

"Kami berharap, melalui keterampilan ini, mereka bisa menggapai kehidupan yang lebih sejahtera dan jauh dari jalanan," jelas Sumarni.

Baca juga: 4 Desa di Kecamatan Tambakboyo Tuban Tercabik Tol Demak-Tuban, Terbelah Sepanjang 180,58 Kilometer

Sambil berkolaborasi dengan kelompok tani setempat, anak-anak jalanan ini pun turut belajar dan terinspirasi dari para petani di Desa Sumurkondang, membangun kebersamaan dalam menyulap lahan tidur menjadi ladang subur.

Sumarni berharap, di antara tanah yang mereka garap, tertanam pula benih masa depan yang lebih cerah.

Di mana, sebuah kehidupan yang tak lagi dihantui kerasnya jalanan, namun diwarnai kesibukan yang lebih positif dan produktif.

Baca juga: Jadwal Terbaru Kereta Api Argo Cheribon Hari Ini 6 November 2024, Cuma 3 Jam Sampai Jakarta

"Sehingga, mereka tak lagi menjadi pengembara di jalanan, yang tak jarang terjebak dalam potensi-potensi negatif."

"Kami ingin menarik mereka dari ketidakpastian itu, mengarahkan mereka ke arah kegiatan yang bermanfaat dan memberi bekal kehidupan agar kelak mereka mandiri dan bisa menjadi manusia yang bermanfaat,” katanya, seolah menggambarkan masa depan penuh kemungkinan untuk anak-anak ini.