Raffi Ahmad Disebut Batal Jadi Wamen Kabinet Merah Putih, 2 Hal Ini Diduga Jadi Penyebabnya

TRIBUNCIREBON.COM- Presenter, Raffi Ahmad tak masuk dalam daftar 109 nama menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Padahal sebelumnya Raffi Ahmad sempat hadir ketika dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024) lalu.

 Saat itu, Raffi Ahmadn sempat dikabarkan akan mengisi posisi Wakil Menteri Ekonomi Kreatif di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Namun setelah proses pengumuman daftar Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, nama Raffi Ahmad tak tercantum dalam daftar menteri Kabinet Merah Putih

Sebenarnya, ada tiga artis yang dipanggil Prabowo ke Kertanegara yaituGiring Ganesha, Raffi Ahmad, dan Yovie Widianto.

Akan tetapi hanya Giring Ganesha yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto saat pengumuman kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024) malam.

Giring Ganesha mengisi posisi Wakil Menteri Kebudayaan mendampingi Fadli Zon yang ditunjuk sebagai Menteri Kebudayaan. 
 Direncanakan 53 menteri dan 56 wakil menteri terpilih bakal dilantik Prabowo pada Senin siang.

Dirangkum Tribunnews.com, diduga ini dua alasan Raffi Ahmad Tak Jadi Menteri dan Wakil Menteri Prabowo:

Baca juga: Daftar 53 Menteri Kabinet Merah Putih: Ada Yusril Ihza, Fadi Zon Hingga Maruarar Sirait

Raffi Ahmad Sempat Bimbang

Ternyata Raffi Ahmad sempat bimbang saat dipanggil Prabowo Subianto ke rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024) sore.

Sebelum menemui Prabowoi, Raffi Ahmad sempat berkomunikasi dengan pengacara kondang Hotman Paris.

"Dia nanya ke saya, gimana ini, Bang?" ujar Hotman Paris saat ditemui di Kopi Gemoy, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (19/10/2024).

Lantas Hotman Paris pun memberikan masukan kepada pengusaha berlatar belakang selebritas tersebut.

Hotman Paris mengingatkan Raffi Ahmad bahwa tanggung jawab sebagai menteri akan mengubah banyak hal dalam hidupnya.

"Saya bilang, kalau lu jadi menteri, nggak bisa lagi kayak gini-gini (joget-joget) di acara TV. Lu harus berhenti. Kalau cuma utusan khusus (presiden) sih, masih mungkin," kata Hotman.