Viral

Kisah Inspiratif Lima Siswa di Medan Sukses Ciptakan Tas Pintar untuk Tunanetra

Pada 2023 lalu, mereka berhasil mendapatkan penghargaan internasional berkat inovasi tas selempang

tribun
Kisah Inspiratif Lima Siswa di Medan Sukses Ciptkan Tas Pintar untuk Tunanetra 

TRIBUNCIREBON.COM - Kisah inspiratif datang dari lima siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Shafiyyatul Amaliyyah, Medan, Sumatera Utara.

Mereka adalah Zara Danisha Shahab, Zasqia Raihana, Salsabila Nadira Ramadhani, M. Akia Keefa Zafran Nasution, dan Janeeta Fazila Sagala.

Pada 2023 lalu, mereka berhasil mendapatkan penghargaan internasional berkat inovasi tas selempang (smart sling bag) dengan teknologi sensor untuk membantu disabilitas Buta.

Sebenarnya tas ini dibuat sebagai pengembangan dari inovasi yang lalu, seperti helm sensor dan tongkat pintar. 

Memiliki desain seperti tas pada umumnya, tas pintar ini memiliki sensor ultrasonik yang dirangkai dengan microcontroller buer, dan power bank. 

Melalui sensor ini, tas selempang bisa mendeteksi sekitar berjarak 1-5 meter di depan penggunanya sehingga memudahkan pengguna dalam beraktivitas.

Pengguna hanya perlu menyalakan smart sling bag dengan cara menekan tombol power agar tas dapat mulai terdeteksi.

Saat tas mendeteksi benda pada jarak dekat, tas akan berbunyi sehingga pengguna tidak terbentur dengan benda-benda di sekitarnya.

Baca juga: Video Viral 2 Siswa SMA Bantu Kakek Dorong Gerobak Dagang saat Hujan Deras, Tuai Pujian Warganet

Proses Pembuatan Smart Sling Bag

Pembuatan tas pintar ini diawali dengan pemilihan bahan yang akan digunakan untuk meletakkan barang-barang.

Kemudian, para siswa harus melakukan coding pada aplikasi agar dapat membuat sensor dalam tas.

“Coding-nya itu melalui aplikasi yang kami tidak pahami."

"Jadi, cukup menjadi tantangan bagi kami,” jelas salah satu siswa SMP Shafiyyatul Amaliyyah, Zara Danisha dikutip dari tayangan YouTube DAAI Magazine, Jumat (16/2/2024). 

Motivasi Smart Sling Bag

Sekelompok siswa ini berniat untuk membuat para teman tunanetra memiliki benda yang lebih praktis dalam membantu tunanetra. 

“Kami membuat sling bag ini dengan ide agar bisa lebih berkamuflase dengan orang biasa."

"Supaya tidak mengalihkan perhatian dari orang lain yang berada di sekitar tunanetra, jadi orang tidak langsung tahu bahwa mereka (disabilitas tunanetra) memiliki kondisi tersebut,” sebut Zara.

Salah satu guru SMP Shafiyyatul Amaliyyah M. Cio Robbi, menjelaskan niat baik dari anak-anak ini begitu besar.

Di kala kesibukan ujian, anak-anak ini masih memikirkan teman tunanetra yang sering kali dikucilkan di masyarakat.

Berharap Bisa Dikembangkan Lagi

Zara mengaku, harapannya inovasi ini bisa terus mengembangkan jarak sensor hingga lebih dari lima meter.

Ia juga ingin, cakupan luas sensor berkembang menjadi 360 derajat. 

Sampai sejauh ini, smart sling bag hanya dapat menjangkau 160 derajat.

Meski sudah mendapat perhatian Kementerian Sosial tingkat daerah, Robbi tetap berharap pemerintahan pusat juga tertarik dengan inovasi ini karena niat baik dari anak-anak.

“Saya berharap smart sling bag ini tidak hanya sampai di sini, tapi bisa dikembangkan dan bisa diproduksi massal,” tutup Robbi.

Inovasi mereka pun sudah mendapatkan penghargaan pada International Science and Invention Fair di Bali pada Desember 2023 lalu.

 

 

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved