G30SPKI

Mengungkap Jejak Kehidupan DN Aidit, Pemimpin Partai Komunis dan Pengakuan soal G30S/PKI

Jejak Kehidupan DN Aidit, Pemimpin Partai Komunis Terbesar Ke-3 Dunia hingga Pengakuan soal G30S/PKI

Kompas.com
KISAH DN Aidit, Dikenal Pemimpin Terakhir PKI yang Antogis,Ternyata Rajin Ibadah & Mengaji 

Kariernya melejit pada akhir 1950-an, setelah menyingkirkan tokoh-tokoh tua PKI.

Dengan dukungan sejumlah aktivis muda dalam Kongres V PKI, DN Aidit berhasil mencapai posisi Ketua Comite Central PKI (CC-PKI).

Selanjutnya, ia menggeser kiblat PKI dari Rusia ke RRC dan membangun PKI secara militan.

DN Aidit membentuk berbagai organisasi mantel dan menempatkan kader-kadernya dalam berbagai organisasi profesi dan militer.

Dengan gayanya yang flamboyan, DN Aidit tidak hanya berhasil mendekati Soekarno, tetapi juga membawa orang-orang PKI di jajaran pemerintahan.

Kampanye Nasakom yang didengungkan rezim Soekarno adalah salah satu bukti keberhasilan DN Aidit dalam politik di Indonesia.

 KISAH DN Aidit, Dikenal Pemimpin Terakhir PKI yang Antogis,Ternyata Rajin Ibadah & Mengaji (Kompas.com)
Dalam Pemilu 1955, PKI berhasil masuk dalam empat suara terbanyak di Indonesia dengan raihan 3,5 juta suara.

Pada 1962, DN Aidit juga tergabung dalam Kabinet Kerja III sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) hingga 1963.

Kemudian, pada 1963-1964, ia menduduki jabatan yang sama, sebagai Wakil MPRS dalam Kabinet Kerja IV, dan juga dalam Kabinet Dwikora I pada 1964-1965.

Selama memimpin PKI, DN Aidit bahkan berhasil membawa partai ini menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah Republik Rakyat China (RRC) dan Uni Soviet.

Baca juga: Kapolres Indramayu Cek Gudang KPU Indramayu, Minta Petugas Begini Jelang Pilkada 2024

Peran dalam G30S

Pamor PKI turun setelah terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G30S, di mana PKI dituduh menjadi dalang dibalik pembunuhan para jenderal Angkatan Darat.

Peristiwa G30S menimbulkan aksi saling tuduh. Pihak Angkatan Darat menuduh PKI sebagai dalangnya.

Sementara pihak PKI menyebut tragedi itu adalah buntut dari konflik internal Angkatan Darat.

Pihak Angkatan Darat, yang mengontrol media massa, akhirnya mengarahkan opini publik agar menganggap G30S diotaki oleh PKI.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved