11 Pohon Edelweis di Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango Mati Akibat Tumpukan Sampah
Relawan menurunkan sekitar 1 ton sampah dari Alun-alun Suryakencana, Gunung Gede Pangrango.
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Novandi
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Sejumlah masyarakat dan relawan berhasil menurunkan sebanyak satu ton lebih sampah plastik dari kawasan Alun-alun Suryakencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Selain itu sampah plastik yang sudah berada di kawasan tersebut hampir selama satu bulan lebih telah merusak sebanyak 11 pohon bunga edelweis.
Niko Rastagil seorang relawan mengatakan, beberapa bulan terkakhir tingkat pendakian Gunung Gede - Pangrango khususnya jalur via Gunung Putri ramai dikunjungi para pendaki.
"Pascaramainya tingkat pendakian itu, warga dan relawan khusunya yang tergabung di Bascamp Sauyunan melihat adanya gundukan sampah di kawasan Alun-alun Suryakencana," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (28/9/2024).
Sehingga, kata dia, sejumlah warga dan relawan yang berada di Basecamp Gunung Putri Sauyunan memutuskan untuk melakukan aksi bersih-bersih di kawasan Alun-alun Suryakencana pada Rabu (25/9/2024).
"Kita naik pada Selasa (24/9/2024) dan opsi bersih sampah pada Rabu (25/9/2024). Ada sebanyak 90 orang relawan dan warga yang ikut dalam opsi tersebut, ini bukan opsi rutin, tapi kesadaran dari kita saja, sebab jika dibiarkan lebih lama sampahnya akan menumpuk dan menyebar," katanya.
Niko yang sering disebut relawan tanpa nama tersebut mengatakan, hampir sekitar 90 persen sampah menumpuk tersebut merupakan sampah plastik.
Bahkan sampah tersebut sampai terselip di pohon edelweis.
"Akibat penumpakan sampah plastik sejak tiga bulan lalu itu juga membuat sebanyak 11 pohon edelweis mati, karena panas. Relawan dan warga berhasil menurunkan sebanyak 1 ton lebih sampah yang berasal dari Alun-alun Suryakencana," katanya.
Selain itu Niko menyebutkan, penumpukan sampah yang terjadi di kawasan Alun-alun Suryakencana tersebut diduga akibat kurangnya kesadaran dari para pendaki, terutama dari pihak atau penyedia jasa open trip pendakian.
"Akhir- akhri ini banyak yang memuka jasa open trip pendakian, kemungkinan ini kurangnya edukasi dari pihak panitia yang kurang memberikan pemahaman pada pendaki, dan panitia juga tidak membawa sampahnya kembali," katanya.
Dia meminta, setiap para pendaki diharapkan untuk membawa sampahnya kembali, sebab apabila tidak dibawa kembali turun, sampah yang dibiarkan dikhawatikan dapat mengancam keberlangsungan hidup hewan di Gunung Gede - Pangrango.
"Apabila sudah termakan hewan - hewan yang ada di kawasan Gunung Gede - Pangrango itu bisa mengancam nyawanya, serta merusak ekosistem sekitar," ucapnya.
Baca juga: CCTV Rekam Sosok Baju Putih Sebelum Alun-alun Suryakencana Gunung Gede Pangrango Terbakar
Nekat Jual Traktor Bantuan dari DPR RI, Seorang Petani di Cianjur Diciduk Polisi |
![]() |
---|
Warga Ciranjang Cianjur Dihebohkan Dengan Penemuan Mayat Bayi di Saluran Pintu Air |
![]() |
---|
Sejumlah Wartawan Alami Kekerasan di Serang Termasuk dari Tribun Banten, Wartawan Cianjur Gelar Aksi |
![]() |
---|
Modus Minta Dipijat, Oknum Guru Ngaji di Karangtengah Cianjur Cabuli 4 Muridnya |
![]() |
---|
Belasan Santri di Cidaun Cianjur Alami Keracunan, Diduga Akibat Konsumsi MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.