Khutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat 20 September 2024 Terbaru: Pahala Surga bagi Orang yang Menahan Amarah

kali ini Tribuncirebon.com akan mengulas tentang janji Pahala Surga bagi Orang yang Bisa Menahan Amarah.

Eki Yulianto/ Tribuncirebon.com
Suasana Masjid Al-Imam Alun-alun Majalengka yang tetap menggelar solat jumat 

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa terdapat seorang laki-laki yang berkata kepada nabi: Berilah wasiat kepadaku, kemudian Nabi bersabda: Janganlah engkau marah. Dia mengulanginya beberapa kali. Nabi bersabda: Janganlah engkau marah.” (HR Bukhari).

Sebagaimana jamak diketahui bersama, bahwa kekerasan berawal dari amarah yang tinggi karena ketidakmampuan diri sendiri untuk mengontrol amarah tersebut, sehingga menjadikan setiap orang melakukan hal-hal yang bisa saja membahayakan terhadap orang lain. Tentu, tindakan-tindakan semacam ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sangat anti terhadap kekerasan.

Oleh karena itu, Imam Ibnu Daqiqil Id dalam kitab Syarhul Arba’in an-Nawawiyah menjelaskan, bahwa latar belakang Rasulullah berwasiat untuk tidak marah kepada laki-laki tersebut sebagaimana hadits di atas, karena Rasulullah benar-benar tahu bahwa ia memiliki perangai yang suka marah-marah, hingga sangat mudah baginya untuk melakukan kekerasan.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Kiranya hadits di atas perlu untuk kita cermati bersama, bahwa kekerasan tidak bisa dibenarkan perspektif Islam dalam konteks apapun. Karenanya, Rasulullah berwasiat dengan kalimat di atas agar laki-laki tersebut tidak terbiasa meluapkan kemarahannya dengan melakukan kekerasan.

Oleh karena itu, Allah swt menjanjikan pahala terhadap orang-orang yang bisa menahan amarahnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, yaitu:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ، الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِين

Artinya, “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali ‘Imran [3]: 133-134).


Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa terdapat seorang laki-laki yang berkata kepada nabi: Berilah wasiat kepadaku, kemudian Nabi bersabda: Janganlah engkau marah. Dia mengulanginya beberapa kali. Nabi bersabda: Janganlah engkau marah.” (HR Bukhari).

Sebagaimana jamak diketahui bersama, bahwa kekerasan berawal dari amarah yang tinggi karena ketidakmampuan diri sendiri untuk mengontrol amarah tersebut, sehingga menjadikan setiap orang melakukan hal-hal yang bisa saja membahayakan terhadap orang lain. Tentu, tindakan-tindakan semacam ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sangat anti terhadap kekerasan.


Oleh karena itu, Imam Ibnu Daqiqil Id dalam kitab Syarhul Arba’in an-Nawawiyah menjelaskan, bahwa latar belakang Rasulullah berwasiat untuk tidak marah kepada laki-laki tersebut sebagaimana hadits di atas, karena Rasulullah benar-benar tahu bahwa ia memiliki perangai yang suka marah-marah, hingga sangat mudah baginya untuk melakukan kekerasan.


Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Kiranya hadits di atas perlu untuk kita cermati bersama, bahwa kekerasan tidak bisa dibenarkan perspektif Islam dalam konteks apapun. Karenanya, Rasulullah berwasiat dengan kalimat di atas agar laki-laki tersebut tidak terbiasa meluapkan kemarahannya dengan melakukan kekerasan.

Oleh karena itu, Allah swt menjanjikan pahala terhadap orang-orang yang bisa menahan amarahnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, yaitu:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ، الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِين

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved