Peningkatan Gizi Masyarakat
Makan Nugget Ayam yang Kaya Protein dan Lezat, Pilihan Menarik Untuk Tingkatkan Asupan Gizi
Masyarakat kini bisa meningkatkan gizi dengan cara nikmat dengan mengonsumsi beragam jenis makanan kaya protein hewani yang lezat
Penulis: Mutiara Suci Erlanti | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Hindun pun mulai membuka pre-order nugget ayam buatannya melaui Instagram pada Oktober 2017 dengan modal awal kurang dari Rp 500 ribu.
Dia mulai membuat nugget ayam sesuai dengan pre-order dan mengerjakannya di rumahnya sendiri di Jalan Indramayu No.21, Antapani, Kota Bandung, sampai akhirnya UMKM-nya berkembang pesat.
Saat ini, Hindun memiliki produk andalan yaitu nugget ayam keju wortel non MSG dan non pengawet isi 55 dijual dengan harga Rp 110.000, nugget bubble crumbs isi 40 dijual dengan harga Rp 110.000, nugget bubble crumbs isi 20 dijual dengan harga Rp 60.000.
Nugget buatan Hindun meski tanpa bahan pengawet, bisa tahan hingga sebulan di freezer.
Hindun juga membuat produk dari protein hewani berupa Egg Chicken Shrimp Roll 500 gram yang dijual dengan harga Rp 60.000.
Menu Egg Chicken Shrimp Roll ini menggunakan bahan daging ayam dan udang, tanpa menggunakan MSG serta bahan pengawet juga.

Selain itu, Pasakan Neng Hindun juga menyediakan menu-menu seperti sambal cumi petai, sambal teri medan, batagor ikan tenggiri, asinan mangga cengkir hingga kue-kue kering.
Dari merintis hingga saat ini, Hindun selalu membuat menu-menu tersebut sendirian. Bahkan, dirinya juga yang mengurus pengemasan dan pengiriman produk.
Dia menyediakan alat-alat seperti loyang, alat untuk mengkukus, chopper, blender, freezer hingga sealer untuk membuat semua masakan-masakan dan mengemas produk di rumahnya.
Hindun juga mengurus terkait marketing produk Pasakan Neng Hindun secara online melalui Instagram @pasakan_nenghindun dan pesan via whatsapp ke nomor 081905577756.
Sang suami, Yafi Alawy membantu dirinya untuk membeli bahan-bahan ke pasar tradisional setiap pagi.
“Saya dan suami pagi ke pasar. Saya pilih bahan-bahan berkualitas ke pedagang yang sudah langganan di pasar tradisional. Saya seleksi dulu daging ayamnya, sayurannya dan bumbu-bumbu yang paling bagus,” jelas Hindun.
Hingga saat ini, Hindun tidak dibantu oleh satu pegawai pun.
Karena masih aktif bekerja di salah satu perusahaan swasta, dirinya hanya bisa memasak sebelum dan sesudah pulang kerja serta saat akhir pekan.
“Saya hanya dibantu (Oleh pegawai) hanya pada saat lebaran saja karena pesanan sangat banyak. Semua menu keluar sampai kue-kue kering juga,” jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.