PON XXI 2024, Atlet Kriket Dibajak, KONI Jabar Akan Ajukan Gugatan, Didaftarkan DKI Jakarta

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahamd Mauludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Tim Hukum Kontingen Jawa Barat pada PON XXI Aceh- Sumatra Utara, akan menggugat dan mempersoalkan mengenai atlet kriket Mia Ardaleta, yang masih tercatat atlet Jabar namun didaftarkan oleh Kontingen DKI Jakarta.

Kordinator Bidang Hukum Kontingen Jawa Barat, Deni Hidayatuloh, mengungkapkan, pihaknya akan mempersoalkan keberadaan atlet asal Jawa Barat, dari cabang olahraga kriket yang bernama Mia Ardaleta.

"Dia itu SEA Games tercatat dari Jabar, PON Papua membela Jabar, kemudian di Porprov terakhir 2018 tercatat sebagai kontingen Kabupaten Bogor," ujar Deni, Sabtu (31/8/2024).

Menurutnya, pada Porprov Jabar dia memperolehan 3 medali dan di PON Papua dapat perunggu.

"Sekarang tanpa seizin dari Pengcab Kriket Kabupaten Bogor, Pengprov Kriket Jabar, apalagi dia tidak memegang surat keputusan mutasi dari KONI Jabar, sehingga kepindahannya ke Jakarta dianggap Ilegal," kata Deni.

Sekarang pada PON XXI Aceh- Sumatra Utara, kata Deni, Mia Ardaleta, didaftarkan sebagai atlet DKI Jakarta.

"Kalau kami mengatakan, itu adalah trafficking atlet. Atlet itu kabur dan dibawa oleh DKI Jakarta," kata Deni.

Deni menegaskan, pihaknya akan menyampaikan nota secara tegas kepada komisi keabsahan PON XXI.

"Kami juga akan bahas secara keras di tehnical meeting nanti sore. Tuntutannya, si atlet itu tak boleh main karena dia tak memenuhi kelayakan kepesertaan sesuai dengan technical handbook cabang olahraga kriket," ujar dia.

Bahwa, kata dia, atlet yang statusnya mutasi harus dilengkapi dengan surat keputusan mutasi, sesuai dengan keputusan yang dikeluarkan oleh KONI Pusat.

"Selama ini dia (Mia Ardelia) tidak pernah mengirim surat, apalagi kami mengeluarkan surat keputusan mutasi," ucapnya.

Baca juga: Klasemen PON XXI 2024 Hingga Hari Ini, Riau Ada di Puncak, Dapat Satu Emas Jawa Barat Posisi Empat