Guru di Garut Sodomi Murid

Ternyata Ini Modus Bejat Oknum Guru di Garut Sodomi Murid, Beraksi saat Ngajar Les Komputer di Rumah

Modus Oknum Guru di Garut Sodomi Murid SD, Beraksi Saat Ngajar Les Komputer di Rumah

Dok. Polres Garut
OM (38) oknum guru SD di Garut terduga pelaku sodomi terhadap muridnya saat diamankan oleh polisi, Kamis (25/7/2024).  

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari


TRIBUNCIREBON.COM, GARUT -  OM (38) terpaksa harus berurusan dengan polisi lantaran diduga melakukan perbuatan asusila terhadap muridnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) 

Terduga pelaku merupakan warga Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

OM ditangkap di kediamannya setelah dilaporkan oleh keluarga korban ke polisi diduga sudah melakukan sodomi terhadap 8 orang muridnya. 

Baca juga: TEMBUS Rp55,7 Triliun, Hanya 1 Desa Ini di Kecamatan Sukolilo Pati Terbabat Tol Demak-Tuban

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan, OM menjalankan aksinya di kediamannya sambil mengajar kursus komputer.

Para korban yang telah dicabuli nya kerap diberikan uang jajan agar korban tidak berbicara kepada orang lain. 

"Setelah melakukan perbuatan cabulnya pelaku memberikan uang 20 ribu rupiah kepada korban dan berkata agar jangan kasih tau ke siapa siapa," ungkapnya kepada Tribunjabar.id, Jumat (26/7/2024). 

Baca juga: TELAN Rp45,71 Triliun, 8 Desa di Kecamatan Semanding Tuban Terlindas Mega Proyek Tol Demak-Tuban

Ia menuturkan, terduga pelaku saat ini masih dilakukan pemeriksaan di Mapolres Garut. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. 

Dari informasi yang didapat, pelaku melakukan perbuatan sodomi tersebut kepada 8 korban. Namun AKP Ari menjelaskan bahwa saat ini baru ada tiga korban yang saat ini sedang ditangani. 

"3 orang korban ini semuanya masih di bawah umur," ungkapnya. 

Baca juga: Rp1,2 Triliun untuk UGK, Mega Proyek Tol Kertosono-Kediri Mengusir 3 Kecamatan di Kabupaten Nganjuk

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya turun tangan dalam peristiwa tersebut. 

Ketua KPAID Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan penyembuhan korban pelecehan seksual dengan sodomi harus tuntas, sehingga dibutuhkan peran dari keluarga dan masyarakat sekitar. 

Menurutnya, keluarga dan masyarakat juga diharapkan tidak malu-malu membuka informasi terkait siapa saja korban tersebut. 

"Maka ini akan kita kejar terus, siapa korban-korbannya, karena penyembuhan terhadap korban harus tuntas," ungkapnya. 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved