Keracunan Massal
Ada 3 Kasus Keracunan Massal Terjadi Dalam Waktu Satu Bulan, Pemda KBB Ungkap Penyebabnya
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengungkap sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya tiga kasus keracunan massal
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengungkap sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya tiga kasus keracunan massal di tiga kecamatan dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Tiga kasus keracunan massal yang diduga dari makanan tersebut terjadi di Kecamatan Lembang, Sindangkerta dan Padalarang hingga menyebabkan ratusan korban harus menjalani perawatan di rumah sakit, puskesmas dan klinik.
Pj Bupati Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan, usai terjadi keracunan massal tersebut pihaknya langsung menelusuri sumber-sumber pembuat makanan karena hasil penjelasan dari Dinas Kesehatan KBB bahwa 60 persen keracunan itu dari faktor higienitas dan sanitasi.
Baca juga: Ratusan Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Diduga Akibat Konsumsi Makanan Pesta Kenaikan Kelas
"Disamping itu juga ada faktor yang lain, seperti faktor penjamahan makanan yang batuk, yang sakit dan lain sebagainya," ujarnya di Kompleks Perkantoran Pemda KBB, Jumat (28/6/2024).
Kemudian, kata dia, ada juga dari faktor pencampuran makanan, seperti debu, lalat, tikus dan lain sebagainya, sehingga dengan adanya beberapa faktor itu pihaknya akan mengklasifikasikan menjadi tiga penanganan.
Untuk penanganan pertama, pihaknya bakal memberikan pembinaan dan pengawasan dari guru bagi pedagang di sekolah dan harus mendapatkan rekomendasi dengan cara ditempel stiker bahwa dagangannya sudah aman.
"Kedua, untuk makanan yang dimasak oleh masyarakat sebelum mengadakan kegiatan memasak harus melapor dulu ke Puskesmas setempat," kata Ade.
Ia mengatakan, nantinya ada pengawasan dari petugas Puskesmas setempat karena memang dari sisi tempat, para pedagang itu kadangkala sembarang tempat untuk memotong daging, sayur dan lainnya.
Sementara untuk makanan katering, kata dia, nantinya akan diwajibkan harus punya sertifikat higienis, sehingga pihaknya akan masif sosialisasi dengan meminta bantuan ke penggiat medsos se-Bandung Barat.
"Nanti akan ada tim kesehatan lingkungan atau Kesling dari Puskesmas juga yang akan melihat dan melakukan pembinaan," ucapnya.
Baca juga: Keracunan Massal Terjadi di Lembang Bandung, Seusai Warga Santap Makanan di Hajatan
310 Warga Alami Keracunan di Cianjur Selama Januari-Oktober 2024, Satu di Antaranya Meninggal |
![]() |
---|
26 Warga Alami Keracunan di Dua Kecamatan Wilayah Bandung Barat, Ada Ibu Hamil dan Lansia |
![]() |
---|
Sampel Makanan yang Diduga Sebabkan Keracunan Massal di SDN Gandasari KBB Diuji Laboratorium |
![]() |
---|
Ratusan Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Diduga Akibat Konsumsi Makanan Pesta Kenaikan Kelas |
![]() |
---|
Jumlah Korban Keracunan Massal di Sukabumi Bertambah Jadi 136 Orang, Satu Orang Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.