Menilik Tradisi Nadran di Desa Dadap Indramayu, Ungkapan Rasa Syukur Nelayan
Nadran menjadi salah satu tradisi yang kerap dilakukan oleh para nelayan di wilayah pesisir Pantura.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Nadran menjadi salah satu tradisi yang kerap dilakukan oleh para nelayan di wilayah pesisir Pantura.
Nadran mempunyai arti sedekah laut. Tradisi ini dilakukan para nelayan sebagai ungkapan rasa syukur mereka akan hasil tangkapan setiap tahunnya.
Di Kabupaten Indramayu, ada beberapa kampung nelayan yang masih rutin mempertahankan tradisi satu ini.
Salah satunya di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu. Rabu (26/6/2024) hari ini, tradisi nadran kembali digelar oleh masyarakat nelayan setempat.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi nadran ini terlihat dipadati oleh banyak warga.
Mereka nampak antusias untuk mengikuti dan melihat secara langsung tradisi ini bahkan sejak pagi hari.
Untuk memeriahkan acara, panitia juga turut digelar beragam kesenian, salah satunya pagelaran wayang legendaris kroya two.

Jalanan menuju lokasi PPI pun dipenuhi para pedagang kaki lima yang juga ikut mengais rezeki dari pesta warga nelayan tersebut.
Kepala Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi mengatakan, nadran sudah menjadi budaya dan adat istiadat bagi warga di Desa Dadap.
Apalagi, mayoritas masyarakat Desa Dadap, mayoritas sekitar 60 persennya adalah nelayan.
Meski meriah, acara nadran tetap digelar secara sakral dan hikmat dalam setiap rangkaian acaranya.
“Ini karena budaya ya, adat istiadat yang sudah ditanamkan oleh nenek moyang kita,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Ada beberapa rangkaian acara atau proses dalam pelaksaan tradisi nadran.
Mulai dari menyiapkan sesajen yang berisi kepala kerbau jantan, buah-buahan, hingga makanan-minuman yang ada dalam replika kapal kecil atau disebut meron.
Bahkan, sebelum pelarungan dilakukan di tengah laut sejauh 2 Kilometer. Upacara seperti ruwatan hingga doa bersama juga dilakukan dengan hikmat.
Semua prosesi ini menyimbolkan rasa syukur dari para nelayan.
“Ini sebagai ungkapan rasa syukur, dengan apa? Yaitu melarungkan kepala kerbau untuk memberi makan ikan-ikan yang ada di laut,” ujar dia.
SOSOK Ahmad Dofiri, Mantan Wakapolri Asal Indramayu yang Masuk Bursa Kabinet Prabowo |
![]() |
---|
4 Lokasi SIM Keliling di Indramayu Hari Ini 17 September 2025, Pasar Kertasemaya dan Alun-alun |
![]() |
---|
4 Lokasi SIM Keliling di Indramayu Besok 17 September 2025, Pasar Kertasemaya dan Alun-alun |
![]() |
---|
Dari Muara Tersedimentasi, Lahir ‘Dewi Surga’ Karangreja: Harapan Baru Nelayan Pesisir Cirebon |
![]() |
---|
4 Lokasi SIM Keliling di Indramayu Hari Ini 16 September 2025, Balai Desa Pabean Udik dan Larangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.