Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat Terbaru: Amalan-amalan Menyambut Hari Raya Idul Adha

menjelang Idul Adha 2024, tema khutbah Jumat tentang kurban akan sangat cocok untuk dibawakan

Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam
Suasana salat tarawih hari pertama Ramadan 2023 di Masjid Raya Al Jabbar. 

Puasa Arafah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah. Sedangkan Arafah pada 9 Dzulhijjah. Puasa ini juga sangat di anjurkan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah haji.
Rasulullah bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

Ketiga, menunaikan haji dan umrah Menunaikan ibadah haji bagi yang mampu atau dimampukan oleh Allah.

Bagi Muslim yang mampu, haji menjadi amalan yang dilakukan pada Dzulhijjah. Haji dan umrah juga merupakan panggilan bagi orang tertentu sehingga harus datang memenuhi panggilan Allah.

Haji hukumnya wajib dan dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Keutamaan haji tercantum dalam hadits yang dijelaskan Nabi Muhammad:


سُئِلَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ


’’Rasulullah SAW ditanya, amalan apa yang paling utama? Beliau menjawab, Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ada yang bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab, Jihad di jalan Allah. Ada yang bertanya kembali, Kemudian apa lagi?" Haji mabrur, jawab Rasulullah.’’ (HR Bukhari)
Lalu ibadah umrah?

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
"Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga." (HR An Nasai)

Keempat, sebaiknya tidak makan sebelum Shalat Idul Adha Dalam rangka menyambut Idul Adha sampai sampai nabi tidak makan pagi duluan sehingga shalat dalam kondisi perut belum terisi.

Hal ini juga merupakan penghargaan kepada Idul Adha dan juga lantaran akan adanya daging sembelihan daging kurban setelah shalat id.

Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat id pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat id baru beliau menyantap hasil kurbannya.’’ (HR Ahmad 5: 352)

Kelima, melaksanakan Shalat Idul Adha Dalam Mazhab Imam Abu Hanifah rahimahullah dan riwayat dari Imam Ahmad rahimahullah, diwajibkan kepada seluruh orang Islam untuk melaksanakan shalat id, dan orang yang meninggalkannya tanpa ada udzur, maka berdosa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved