Mahasiswa Asal Denpasar Mengakhiri Hidup di Kamar Indekosnya di Bandung, Buat Surat untuk Keluarga

Mahasiswa tersebut meninggalkan surat di meja yang ditujukan untuk keluarga dan teman-temannya.

|
Editor: taufik ismail
Kompas
Ilustrasi garis polisi dan tempat kejadian perkara. Seorang mahasiswa di Bandung ditemukan meninggal dunia, diduga ia mengakhiri hidup. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Seorang mahasiswa Telkom University, asal Denpasar, Bali, ditemukan sudah tak bernyawa tergantung menggunakan ikat pinggaang di kosannya yang ada di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (2/6/2024) malam.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, membenarkan adanya penemuan seorang mahasiswa di pintu kosannya.

"Itu diketahui, sekitar pukul 21.00 WIB (tadi malam)," ujar Kusworo, saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya, Senin (3/6/2024).

Menurut Kusworo, korban MJINH (23) mahasiswa asal Denpasar Bali.

Menurutnya, awal ditemukan korban tergantung sudah tak bernyawa oleh temannya.

"Pada hari Minggu tanggal 02 Juni, sekitar jam 21.00 WIB, (teman korban) saksi RS dan saksi AA datang ke kossan korban untuk mengantarkan helm yang sebelumnya dipinjam," kata Kusworo.

Kusworo mengungkapkan, setelah pintu kos diketuk tetapi korban tidak menjawab dan pintu dikunci.

Kemudian dihubungi melalui handphonenya tidak diangkat.

"Selanjutnya keduanya memanjat pagar untuk melihat kedalam kamar, dan saksi terkejut karena melihat korban yang merupakan teman kuliahnya sudah tergantung di pintu masuk," ujar dia.

Melihat kejadian tersebut, kata Kusworo, selanjutnya keduanya memberitahu Ibu Kost dan Ketua RT setempat kemudian menghubungi Pihak Kepolisian Sektor Dayeuhkolot.

Setelah mendapat laporan kata Kusworo, pihaknya langsung mendatangi dan mengamankan TKP dan memasang garis polisi di area kamar korban, serta tim Inafis melakukan identifikasi.

'Setelah pemeriksaan oleh Unit Inafis, ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan  kondisi korban sudah kaku, tergantung di tiang pintu dengan leher terikat oleh ikat pinggang.

"Sebelum mengakhiri hidupnya, korban membuat beberapa surat dalam amplop yang ditujukan untuk keluarganya dan teman-teman kuliahnya. Itu disimpan di atas meja belajar, inti suratnya permohonan maaf tidak bisa melanjutkan kuliah," tuturnya.

Menurut Kusworo, korban diduga depresi dalam perkuliahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved