Khutbah Jumat

NASKAH KHUTBAH JUMAT Hari Ini 17 Mei 2024, Kiat Khusus Mengobati Hati dan Menghindari Riya

Riya pun akan membuah salat mereka dikatakan tidak akan diganjar pahala oleh Allah SWT.

|
Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Potret Capres nomor urut 1, Anies Baswedan saat menjadi imam Salat Asar di Masjid Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon, Sabtu (9/12/2023). 

TRIBUNCIREBON.COM - Tribuners, sebagai seorang muslim jangan sampai kita berperilaku riya atau sombong dengan apa yang kita punya.

Sejatinya, penyakit riya ini pun akan menghapus dan membatalkan amal saleh kita.

Riya dapat menghapus hingga membatalkan amal saleh yang telah dikerjakan oleh seorang muslim.

Baca juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT Hari Ini 17 Mei 2024, Ternyata Ini Pesan Agar Selamat di Hari Kiamat

Riya pun akan membuah salat mereka dikatakan tidak akan diganjar pahala oleh Allah SWT.

Berbicara perihal besok, tepatnya di hari Jumat tanggal 17 Mei 2024, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat esok hari, seperti mengutip dari NU Online, berikut merupakan naskah singkat khutbah Jumat tanggal 17 Mei 2024 bertemakan "Mengobati Hati dari Penyakit Riya".

Baca juga: Teks Khutbah Jumat Pekan Ini, Menyadari Waktu yang Semakin Berkurang di Dunia

Khutbah 1

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ

أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِِيمًا

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah,

Takwa adalah kata yang ringan untuk diucapkan, akan tetapi berat dalam timbangan amal perbuatan. Takwa tempatnya adalah hati. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk ke dadanya tiga kali dan mengatakan:

اَلتَّقْوَى هَا هُنَا، اَلتَّقْوَى هَا هُنَا (رَوَاهُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ) ـ Artinya: “Takwa ada di sini, takwa ada di sini” (HR Ahmad dalam Musnad-nya).

Jadi, hati adalah pemimpin anggota badan. Jika hati baik, maka seluruh anggota badan akan baik sehingga orang menjadi bertakwa. Sebaliknya jika hati rusak, maka anggota badan menjadi rusak sehingga orang menjadi pelaku maksiat.

Baca juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT Hari Ini 17 Mei 2024, Kunci Hidup Ikhlas dan Ketaatan Beribadah

Saudaraku seiman rahimakumullah,

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved