Khutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat Akhir Syawal, Menerapkan Pola Hidup Berkah Pasca Ramadhan

disajikan untuk edisi 3 Mei 2024 adalah Menata Pola Hidup Positif Pasca-Ramadhan

Tribunjabar.id/Kiki Andriana
Bos Persib Bandung, Wa Haji Umuh Muchtar saat memberikan sambutan, dilanjutkan dengan melaksanakan Salat Idul Adha 2022 di Masjid As-Syifa di Dusun Ciluluk, Desa Margajaya, Tanjungsari, Sumedang. Hari ini, Minggu (10/7/2022). 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)

abda Nabi Muhammad saw:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)


Meskipun puasa Syawal lebih utama dilaksanakan langsung pasca-Idul Fitri selama enam hari berturut-turut, akan tetapi bagi kita yang belum melaksanakannya hingga saat ini, tetap disunnahkan untuk melakukan puasa Syawal.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala

Langkah kedua yang dapat kita lakukan untuk menjaga pola hidup positif pasca-Ramadhan adalah dengan senantiasa menghidupkan waktu malam untuk beribadah, khususnya waktu sahur menjelang subuh.

Pada bulan Ramadhan, aktivitas di malam hari seperti tarawih, itikaf hingga sahur menjadi salah satu motivasi yang menuntun kita melakukan ibadah-ibadah sunnah seperti shalat sunnah hingga berzikir dan menyebut asma Allah.

Kebiasaan ini tentunya sangat baik apabila kita lanjutkan pasca lebaran hingga bulan-bulan selanjutnya.

Kita dirikan shalat malam, berzikir dan melantunkan wiridan serta melazimkan diri membaca Al-Quran untuk qiyamullail.

Qiyamullail atau menghidupkan malam hari dengan beribadah memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah ampunan yang dihamparkan oleh Allah swt untuk hamba-hambaNya yang memohon di malam hari.

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا، تَبَارَكَ وَتَعَالَى، كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya, “Tuhan kita, Allah tabaraka wa ta’ala ‘turun’ setiap malam ke langit dunia di saat sepertiga malam akhir. Kemudian Allah berfirman, ‘Barangsiapa berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Barangsiapa meminta kepada-Ku, akan Aku kasih. Barangsiapa meminta ampun kepada-Ku, akan Aku beri ampunan. (Muttafaq ‘alaih)

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved