Momen Haru Ibu Gantikan Almarhumah Anaknya Wisuda di UGJ Cirebon, Thasqia Tak Pernah Mengeluh Sakit

Suasana haru menyertai saat Ferra Herliana, ibu yang menggantikan anaknya untuk menerima kelulusan.

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Momen haru seorang ibu bernama Ferra Herliana menggantikan anaknya yang telah meninggal dunia dalam acara wisuda ke-71 Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Sabtu (27/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Momen wisuda merupakan saat yang dinantikan setelah empat tahun kuliah dan menyelesaikan skripsi atau tugas akhir (TA).

Namun, suasana haru menyelimuti Wisuda ke-71 Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon.

Suasana haru menyertai saat Ferra Herliana, ibu menggantikan anaknya wisuda, untuk menerima kelulusan.

Thasqia Alyana Putri (24) telah meninggal dunia pada 2 Februari 2024.

Ferra, dengan gambar Thasqia di tangan, menggantikan anaknya di panggung.

Baca juga: Super Moment Radio Show Meriahkan UGJ Cirebon dengan Ribuan Mahasiswa dan Bintang Tamu Terkenal

Tangis tak terbendung.

Ferra dan keluarga hadir dengan rasa bangga atas pencapaian Thasqia dalam menyelesaikan pendidikannya.

"Thasqia adalah anak yang baik, patuh, dan rajin," ujar Ferra kepada media, Sabtu (27/4/2024).

Momen haru seorang ibu bernama Ferra Herliana menggantikan anaknya yang telah meninggal dunia dalam acara wisuda ke-71 Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Sabtu (27/4/2024).
Momen haru seorang ibu bernama Ferra Herliana menggantikan anaknya yang telah meninggal dunia dalam acara wisuda ke-71 Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Sabtu (27/4/2024). (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Ferra menceritakan bahwa anaknya tidak pernah mengeluh sakit kepada siapapun.

Ini membuatnya terkejut saat Thasqia didiagnosis menderita gagal ginjal dan jantung pada September 2023.

"Thasqia tidak pernah mengeluh, bahkan saat sakit. Dia tidak ingin merepotkan orangtuanya, terutama setelah kepergian ayahnya," ucapnya.

Kondisi Thasqia semakin memburuk saat dirawat di rumah sakit.

Dokter menyatakan bahwa Thasqia tidak dapat disembuhkan.

"Penyakitnya, gagal ginjal dan jantung. Mulai dari September 2023, dia masuk ICU dan menjalani cuci darah. Dokter mengatakan bahwa Thasqia tidak akan sembuh. Kami mencoba bertahan," jelas dia.

Perjalanan sakit Thasqia semakin sulit, terutama saat kondisinya kembali memburuk akhir Januari 2024.

Akhirnya, pada 2 Februari 2024, Thasqia meninggal dunia.

"Walau tidak memberikan pesan khusus, dia berusaha mendaftar wisuda. Bahkan saat sakit, dia membawa laptop ke rumah sakit untuk tetap bisa berpartisipasi," katanya.

Ferra mengungkapkan bahwa Thasqia bermimpi menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun, takdir berkata lain. Sebelum bisa merayakan kelulusan bersama teman-temannya pada Sabtu (27/4/2024), Thasqia dipanggil oleh Sang Pencipta.

Baca juga: UGJ Cirebon Gelar Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Ribuan Maba Secara Luring

Sahabat dekat Thasqia, Wanu Tri Pradana, mengingatnya sebagai teman yang ceria dan periang.

Thasqia sering menjadi penguat dan penghibur bagi teman-temannya di kelas.

"Saya sangat dekat dengannya sejak awal kuliah. Dia selalu ceria dan periang, tidak pernah mengeluh. Dia selalu mendukung teman-temannya dan menyenangkan," ujarnya.

Sementara, Ketua Yayasan UGJ Cirebon, Mukarto mengatakan, bagi yang melaksanakan wisuda hari ini harus segera menyesuaikan diri untuk masa depan yang semakin kompleks.

"Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Dari sekian juta anak-anak sebaya mereka, hanya sedikit yang berkesempatan menjadi sarjana."

"Mereka adalah orang-orang yang beruntung," ucap Mukarto dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, Mukarto menggarisbawahi bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan baru.

"Bagaimana mereka memastikan diri menjadi pemenang atau pecundang pada akhirnya, itu tergantung pada kemauan dan persiapan mereka," jelas dia.

Mukarto juga menekankan pentingnya mengembangkan hard skill dan meta skill.

"Bekal hard skill perlu dikembangkan, namun tidak kalah pentingnya adalah meta skill. Kemampuan adaptasi, komunikasi, berpikir kritis, dan manajemen waktu menjadi kunci sukses di dunia kerja maupun usaha," katanya.

Tak hanya itu, literasi digital juga menjadi hal yang tak bisa diabaikan.

"Keterampilan dalam menguasai teknologi dan informasi sangat vital. Di era ini, literasi digital menjadi fondasi utama bagi kesuksesan di berbagai bidang," ujarnya.

Mukarto menegaskan, bahwa ada hubungan erat antara meta skill dan literasi digital dalam dunia kerja.

"Siapapun yang ingin sukses di dunia kerja atau usaha harus memiliki kedua kompetensi tersebut," ujar Mukarto.

Baca juga: 1.243 Mahasiswa UGJ Siap Berdayakan Pelaku UMKM di Ciayumajakuning

 


Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved