Momen Haru Ibu Gantikan Almarhumah Anaknya Wisuda di UGJ Cirebon, Thasqia Tak Pernah Mengeluh Sakit

Suasana haru menyertai saat Ferra Herliana, ibu yang menggantikan anaknya untuk menerima kelulusan.

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Momen haru seorang ibu bernama Ferra Herliana menggantikan anaknya yang telah meninggal dunia dalam acara wisuda ke-71 Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Sabtu (27/4/2024). 

Perjalanan sakit Thasqia semakin sulit, terutama saat kondisinya kembali memburuk akhir Januari 2024.

Akhirnya, pada 2 Februari 2024, Thasqia meninggal dunia.

"Walau tidak memberikan pesan khusus, dia berusaha mendaftar wisuda. Bahkan saat sakit, dia membawa laptop ke rumah sakit untuk tetap bisa berpartisipasi," katanya.

Ferra mengungkapkan bahwa Thasqia bermimpi menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun, takdir berkata lain. Sebelum bisa merayakan kelulusan bersama teman-temannya pada Sabtu (27/4/2024), Thasqia dipanggil oleh Sang Pencipta.

Baca juga: UGJ Cirebon Gelar Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Ribuan Maba Secara Luring

Sahabat dekat Thasqia, Wanu Tri Pradana, mengingatnya sebagai teman yang ceria dan periang.

Thasqia sering menjadi penguat dan penghibur bagi teman-temannya di kelas.

"Saya sangat dekat dengannya sejak awal kuliah. Dia selalu ceria dan periang, tidak pernah mengeluh. Dia selalu mendukung teman-temannya dan menyenangkan," ujarnya.

Sementara, Ketua Yayasan UGJ Cirebon, Mukarto mengatakan, bagi yang melaksanakan wisuda hari ini harus segera menyesuaikan diri untuk masa depan yang semakin kompleks.

"Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Dari sekian juta anak-anak sebaya mereka, hanya sedikit yang berkesempatan menjadi sarjana."

"Mereka adalah orang-orang yang beruntung," ucap Mukarto dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, Mukarto menggarisbawahi bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan baru.

"Bagaimana mereka memastikan diri menjadi pemenang atau pecundang pada akhirnya, itu tergantung pada kemauan dan persiapan mereka," jelas dia.

Mukarto juga menekankan pentingnya mengembangkan hard skill dan meta skill.

"Bekal hard skill perlu dikembangkan, namun tidak kalah pentingnya adalah meta skill. Kemampuan adaptasi, komunikasi, berpikir kritis, dan manajemen waktu menjadi kunci sukses di dunia kerja maupun usaha," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved