Idul Fitri 2024

3 Keutamaan Puasa Syawal dan Boleh Tidaknya Menjalani Secara Tidak Berurutan

Dalil ini jadi pijakan kuat Mazhab Syafii, Ahmad bin Hanbal dan Abu Daud tentang kesunahan menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal.

Penulis: Sartika Harun | Editor: dedy herdiana
ISTIMEWA
Ilustrasi puasa Syawal 

TRIBUNCIREBON.COM - Berikut ini dijelaskan tentang keutamaan melaksanakan puasa Syawal setelah Idul Fitri dan boleh tidaknya menjalaninya secara tidak berurutan.

Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang bisa dilaksanakan umat muslim selepas merayakan lebaran Idul Fitri.

Adapun jumlah pelaksanaannya yakni sebanyak 6 hari, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

Baca juga: Salat Idul Fitri Digelar Dua Shift di Masjid Jami Al Hidayah Desa Jengkok Indramayu, Ini Alasannya

“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR Muslim).

Meski demikian, tidak sedikit umat muslim yang bingung dengan batas akhir pelaksanaan puasa sunnah ini.

Lantas sampai tanggal berapa pelaksanaan puasa Syawal?

Batas Puasa Syawal

Melansir laman Kemenag, berdasarkan uraian Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain, bahwa Puasa Syawal idelanya dikerjakan enam hari persis setelah hari Raya Idhul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal.

Namun orang yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaan puasa Syawal.

Lebih lanjut juga ditegaskan, bahkan orang yang mengerjakan qadha puasa Ramadhan atau menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawal, tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan Puasa Syawal.

Dengan demikian, jika melihat kembali penetapan 1 Syawal 1444 H oleh Kemenag yang jatuh pada 22 April 2023, maka tanggal 2 sampai 7 Syawal dengan tanggal 23 - 28 April 2023.

Sementara jika ingin mengerjakan Puasa Syawal tanpa harus berurutan, maka masih memiliki waktu sampai akhir Bulan Syawal.

Melansir Kalender Hisab Nahdlatul Ulama (NU), akhir Bulan Syawal bertepatan pada tanggal 20 Mei 2023.

Manfaat Puasa Syawal

Dilansir dari laman serambi.tribunnews, Ada beberapa manfaat puasa Syawal yang sebaiknya harus Anda ketahui:

1. Melatih diri mengelola hawa nafsu

Sehari setelah lebaran, di saat kebanyakan orang-orang menikmati hidangan lebaran.

Namun karena berpuasa Anda kembali mengelola hawa nafsu.

Dengan berpuasa syawal ini seorang muslim dapat mengelola hawa nafsu buka justru membebaskan hawa nafsu, sehingga berujung pada ketamakan atau berlebihan.

2. Fokus pada Ibadah

Berpuasa kembali ternyata bisa menjaga ketentraman.

Dalam hal ini ibadah yang telah baik dilakukan selama Ramadhan dahulu bisa terjaga dan fokus pada ibadah.

Baca juga: Cara Melakukan Puasa Syawal yang 6 Hari Setelah Hari Raya Idul Fitri dan Batas Waktunya

Keutamaan Puasa Syawal

1. Pahala Setara Puasa 1 Tahun

Adapun keutamaan yang patut diketahui juga adalah bahwa mengerjakan puasa sunah ini bernilai pahala puasa setahun penuh.

Hal ini didasarkan pada hadis Ibnu Majah yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pernah bersabda,

“Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal.

Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa.

Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa.

Jika dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan.

Melansir Pustaka Sunni Salafiyah - KTB, isi hadist Muslim sebagai berikut:

"Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim)

Dalil ini jadi pijakan kuat Mazhab Syafii, Ahmad bin Hanbal dan Abu Daud tentang kesunahan menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal.

Sedangkan Abu Hanifah memakruhkan menjalaninya dengan pendapat agar tidak memberi prasangka akan wajibnya puasa tersebut.

2. Mendekatkan diri kepada Allah Swt

Setiap muslim yang menjalankan ibadah puasa Syawal selama enam hari akan mendapatkan tempat mulia di sisi Allah.

Tidak hanya itu, di sisi Allah, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum daripada bau minyak kasturi. Penegasan keutamaan puasa Syawal ada pada salah satu hadis Qudsi yang memiliki arti sebagai berikut.

“Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” Kemudian, Rasulullah melanjutkan, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi.” (HR. Muslim)

3. Dibersihkan dari segala dosa

Ketika puasa sunah di bulan Syawal dijalankan dengan penuh keikhlasan maka dapat menghapus dosa-dosa yang dilakukan oleh umat muslim. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad S.A.W. sebagai berikut.

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari puasa bulan Syawal, maka ia dianggap bersih dari dosanya (dibersihkan dari segala doanya) seperti anak yang baru lahir (dilahirkan) ibunya.” (H.R. Muslim)

Demikian penjelasan mengenai batas akhir waktu pelaksanaan puasa Syawal lengkap dengan keutamaan dan manfaatnya.

Baca juga: 40 Poster Ucapan Selamat Idul Fitri 1445 H/2024, Kualitas HD Terbaru, Bisa di Upload di IG, WA, FB

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved