Perundungan Murid SD di Indramayu

VIRAL Murid SD di Indramayu Ditelanjangi dan Ditendang, Jadi Korban Perundungan Teman Saat Sekolah

Korban ditelanjangi dan ditendang oleh teman sekolahnya di sebuah ruangan madrasah dekat SD tempatnya menuntut ilmu.

Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Ibu korban perundungan di Indramayu. Ia sakit hati melihat anaknya diperlakukan tak pantas. 

Dalam pertemuan itu, para perundung mengaku perundungan mereka lakukan karena korban sempat mengejek salah pelaku dari mereka karena tak lagi memiliki sepeda lantaran dijual.

"Mungkin emosinya anak masih labil, jadi seperti itu," ujar Tia tanpa memberi penjelasan lebih lanjut kenapa ketiga muridnya bisa berbuat sekejam itu.

Menyusul tersebarnya rekaman video perundungan itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, kemarin, juga langsung turun tangan.

Bersama aparat Polres Indramayu dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk P3A) Indramayu, Disdik mendatangi SDN 3 Karangsong.

Plt Disdikbud Indramayu, Ahmad Syadali, mengaku sangat prihatin bahwa kasus perundungan ternyata masih saja terjadi di lingkungan pendidikan.

"Dengan kondisi ini kita tugaskan kepala sekolah dan pengawasnya memperketat lagi pengawasan. Jangan sampai lalai terutama di jam-jam KBM karena itu tanggung jawabnya di sekolah," ujar Syadali di SDN 3 Karangsong, kemarin.

Syadali mengatakan, beragam upaya sebenarnya sudah dilakukan, bahkan dengan menyebarkan poster stop bullying di setiap sudut sekolah.

Namun, adanya kejadian ini membuktikan bahwa upaya pencegahan perundungan yang mereka lakukan belum berhasil.

"Kejadian ini tentu akan menjadi bahan evaluasi," ujarnya.

Syadali mengaku tak ada sanksi yang mereka berikan kepada pihak sekolah atas kejadian ini.

"Tapi kami minta pola pengawasan ditingkatkan lagi. Ini jadi bahan evaluasi," ulangnya.

Plt Disduk P3A Indramayu, Indra Mulyana, peristiwa ini menjadi atensi dari pihaknya agar anak-anak bisa mendapat perlindungan sebagai mestinya.

Indra mengatakan, sosialisasi tentang stop bullying akan mereka lakukan lebih masif lagi.

Tidak hanya menyasar kepada anak didik, tapi juga para orang tua dan pihak sekolah.

Orang tua juga harus berperan mengedukasi anak-anak mereka di rumah agar terhindar dari perilaku yang tidak terpuji.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved