Persibmania

Nick Kuipers Komentari Keputusan Komdis PSSI Soal Sanksi 'Dadakan' Untuk Dirinya: Ini Gila

Keputusan Komisi Disiplin PSSI secara mendadak menjatuhkan sanksi larangan bermain terhadap Nick Kuipers sangat disesalkan

Istimewa
Bek Persib Bandung, Nick Kuipers 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Keputusan Komisi Disiplin PSSI secara mendadak menjatuhkan sanksi larangan bermain terhadap Nick Kuipers, sebagai pengganti Alberto Rodriguez pada laga Persib kontra PSIS Semarang, Selasa (27/2), disesalkan bek asal Belanda tersebut.


Sebelumnya, wasit Erfan Effendi yang memimpin laga Persib kontra Bariro Putera di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Jumat (23/2) memberikan kartu merah bagi Alberto Rodriguez pada menit ke-70, karena dinilai melakukan pelanggaran terhadap penyerang Laskar Antarasari, yakni Gustavo Tocantins.


Namun setelah Persib mengajukan surat protes dan dilakukan peninjauan terhadap rekaman video pertandingan, maka diputuskan terdapat kesalahan dalam pemberian keputusan sang pengadil lapangan.

Baca juga: Bos Persib Bandung Sindir Komdis PSSI, Gara-gara Insiden Nick Kuipers dan Alberto Rodriguez


Akan tetapi Komdis PSSI memutuskan terjadi revisi keputusan, dengan membatalkan sanksi bagi Alberto, namun justru dilimpahkan kepada Nick Kuipers sebagai pemain yang menyentuh Gustavo Tocantins berdasarkan surat keputusan nomor 184/L1/SK/KD-PSSI/II/2024 terkait tingkah laku buruk pemain dalam pertandingan PS Barito Putera vs Persib Bandung, tanggal 23 Februari 2024, BRI Liga 1 2023/2024.


Nick Kuipers mengaku kesal dengan keputusan yang terpaksa harus diterimanya, terlebih dirinya baru mengetahui adanya sanksi tersebut beberapa jam jelang digelarnya pertandingan, bahkan saat dirinya berada dalam bus rombongan tim yang tengah melaju ke Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.


"Ini gila. Ini sangat gila dan ini tidak seharusnya terjadi. Ini melanggar aturan yang mereka sendiri buat. Mereka bisa tetap memberikan hukuman kepada Alberto atau mereka membatalkan kartu untuk Alberto, tapi mereka memberi kartu kepada saya, itu gila. Saya tidak pernah melihat ini sebelumnya, tapi ini yang saya alami sekarang," ujar Nick dengan geram, Kamis (29/2).


"Saya tidak tahu kenapa begini, tiba-tiba kemarin, saya sedang berada di perjalanan menuju stadion untuk bermain dan mendadak satu jam sebelum pertandingan saya tidak bisa bermain. Ini gila tapi saya tidak bisa mengubahnya," lanjutnya.


Dengan sanksi yang harus diterimanya, Nick Kuipers pun mengaku belum mengetahui terkait nasibnya saat Persib menghadapi RANS Nusantara FC, Minggu (3/3) nanti.


Dirinya pun tidak mengetahui, adakah kemungkinan dirinya untuk mengajukan banding atau tidak terkait revisi keputusan Komdis PSSI tersebut.


"Saya tidak tahu (peluang main lawan RANS), karena saya harus berdiskusi dengan klub, tetapi apa yang mereka lakukan di laga terakhir ini sulit dipercaya," katanya.

Baca juga: Persib Bandung Terancam Dikudeta dari Posisi 2 Klasemen, Bojan Minta Anak Asuhnya Waspadai RANS FC


Sebelumnya, protes keras pun telah disampaikan oleh Pelatih Persib, Bojan Hodak usai pertandingan kontra PSIS.

Bahkan, pelatih asal Kroasia tersebut, kejadian tersebut merupakan pengalaman pertamanya selama 30 tahun berkecimpung di dunia sepakbola.


"Saya ingin mengatakan bahwa situasi ini sangat lucu, karena selama 30 tahun saya berkecimpung dalam sepakbola, saya tidak pernah menemukan sebuah keputusan disampaikan pada hari pertandingan berlangsung. Dimana Komdis PSSI baru mengirimi kami surat keputusan bahwa salah seorang pemain kami ada yang bisa dan tidak bisa bermain di laga ini," ujarnya dalam konferensi pers usai laga.


Ia pun mengaku kecewa, lantaran selama beberapa hari masa persiapan kontra PSIS, Nick Kuipers menjadi salah seorang pemain yang dilibatkan.

Bahkan, Nick pun hadir dan konferensi pers sebelum pertandingan, yang berarti pemain tersebut akan bermain dalam laga nanti.


"Jadi setelah beberapa hari terakhir kami berlatih bersama Nick (Kuipers) tapi di detik-detik akhir baru diputuskan dia tidak bisa dimainkan, dan Alberto (Rodriguez) yang sebelumnya absen tiba-tiba bisa main, karena adanya pertukaran sanksi. Jadi ini sangat lucu dan tidak profesional," ucapnya.


Menurutnya, situasi dalam kompetisi sepakbola sesungguhnya, bukanlah seperti bermain Playstastion, dimana dengan mudahnya mengganti pemain yang mengalami penurunan peforma dengan pemain yang lebih siap pada hari pertandingan.


"Kompetisi bukanlah seperti bermain Playstation, karena setiap pemain membutuhkan persiapan dan latihan untuk menghadapi pertandingan. Jadi ini harus menjadi catatan bagi federasi untuk masa depan sepakbola Indonesia," ujarnya.


"Mereka seharusnya langsung bekerja dan memutuskan sesuatu setelah pertandingan berakhir, bukan mendadak pada akan pertandingan selanjutnya akan dilakukan," katanya (Cipta Permana)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved