Puluhan Driver Ojol Demo di Pinggir Jalan Ciparay, Mereka Berorasi dan Bawa Spanduk,Tolak Hak Angket
Aksi dari puluhan driver ojeg online ini menjadi perhatian pengguna jalan yang melintas. Sebab mereka membawa spanduk, tulisan dikertas dan berorasi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Puluhan driver ojek online ( driver ojol), gelar aksi dengan berorasi dan membawa kertas karton berbagai bertulisan, di Pinggir Jalan Raya, Daerah Ciheulang, Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Sabtu (24/2/2024).
Mereka menyuarakan untuk mengolak hak angket dalam Pemilu 2024, yang kini tahapannya sudah masuk rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.
Aksi dari puluhan driver ojeg online ini menjadi perhatian pengguna jalan yang melintas. Sebab mereka membawa spanduk, hingga tulisan dikertas dan berorasi, aksi tersebut diikuti oleh driver ojek wanita dan laki-laki.
Salah seoranga ojol wanita yang turut aksi, Imas Rani (49) mengungkapkan, mengakus, dirinya bersama puluhan temannya melakukan aksinya, menyuarakan aspirasinya untuk menolak hak angket.
"Saya turut berpartisipasi aksi sama dengan mereka, ingin Pemilu (2024) satukali saja, satukali putaran, bagaimana pun hasilnya," ujar Imas, saat dihubungi tribun Jabar.
Kalau ada hak angket, kata Imas, jadi doble, dua kali, anggaran negara juga lebih banyak yang digunakan, selain itu kata Imas pihaknya untuk kenyamanan.
"Inginnya kan kami orderan ramai, kalau kemarin pas mulai mau Pemilu sepi, kalau diulangi lagi parah. Makanya kamj sepakat ngadain aksi tadi, dampaknya sangat terasa dampaknya dengab adanya gonjang-ganjing Pemilu," kata dia.
Imas mengaku, tak tahu apa penyebabnya berdampak pada orderan Ojol sepi, tapi yang jelas mulai saat akan Pemilu hingga selesai orderannya sepi.
"Sehari paling dua orderan, paling banyak empat orderan, gak tahu alasannya tapi terkena dampaknya. Ini bukan saya saja tapi yang lain juga," ujar dia.
Imas berharap, tahapan pemilu cepat beres, hingga penentuan siapa yang menang.
"Kalau buat kami mah siapa saja yang menang gak masalah, asal orderan gacor, harga BBM gak naik, harga sembako juga gak naik. Kemarin Pemilu orderan sepi sekarang beras juga jadi Rp 17.500 sekilo," tuturnya.
Menurut Imas, untuk bisa membeli beras satu kilogram saja, harus bisa mendapat tiga kali orderan, sedangkan sehari kini hanya dapat dua orderan.
"Siapapun yang menang gak masalah, yang penting aman, kondusif lagi, seperti semula," ujar wanita yang kini menjadi tulang punggung keluarga karena suaminya sudah tak ada.
Sehingga kata Imas, jika mau diulang yang lokasi atau titik yang terbukti curang saja, jangan semua.
Rumah Dua Lantai di Padalarang Bandung Barat Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 270 Juta |
![]() |
---|
Breaking News: Ngaku Diintimidasi Kuwu, Pedagang Pasar Wanguk Unjuk Rasa di Pendopo Indramayu |
![]() |
---|
Pencarian Remaja yang Hilang di Sungai Citarum Berakhir Duka, Jenazahnya Ditemukan di Curug Jampong |
![]() |
---|
Gempa Bumi Magnitudo 1,7 Guncang Bandung Barat, Akibat Aktivitas Sesar Lembang |
![]() |
---|
Atasi Masalah Sampah, Kabupaten Bandung Genjot Pengelolaan Sampah di Hulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.