Viral

Viral, Pengantin Wanita Rela Diberi Seserahan Bumbu Dapur Dibanding Barang Mewah

tidak dengan pengantin wanita sederhana ini yang ikhlas dinikahi dengan seserahan sederhana.

ig
Viral, Pengantin Wanita Rela Diberi Seserahan Bumbu Dapur Dibanding Barang Mewah 

TRIBUNCIREBON.COM - Biasanya pengantin wanita bercita-cita menggelar pernikahan mewah dengan seserahan fantastis dari pengantin pria yang akan menikahinya.

Namun, tidak dengan pengantin wanita sederhana ini yang ikhlas dinikahi dengan seserahan sederhana.

Sontak pernikahannya itu kini menjadi sorotan viral di media sosial.

Bagaimana tidak, ia ikhas dinikahi dengan seserahan bumbu dapur yang nilainya jauh dari angka fantastis.

Seluruh seserahan itu hanya menghabiskan uang Rp 284 ribu saja.

Inilah kisah yang dialami pengantin wanita asal Malaysia bernama Masnida.

Kebanyakan pengantin masa kini menginginkan seserahan yang mewah.

Mulai dari tas bermerek mahal, baju serta perhiasan emas yang mewah.

Dikutip dari mStar, Kamis (18/1/2024), biaya barang untuk kado pernikahan, setidaknya harus dialokasikan ratusan atau ribuan ringgit.

Namun, Siti Masnida Abdul Malek (34) atau lebih dikenal dengan Nida, mengambil langkah berbeda ketika pengantin wanita ini memilih perlengkapan dapur yang lebih murah untuk dikirim.

Nida mengatakan, dia telah menghabiskan sebanyak RM50 (Rp 165 ribu) untuk mengisi tujuh nampan hantaran pengantin pria.

Menjadikan pernikahan ini semakin menarik ketika pengantin pria yang membalas dengan lima nampan juga memberikan perlengkapan dapur senilai RM85 (Rp 284 ribu).

“Keputusan untuk membuat konsep perlengkapan dapur sebagai oleh-oleh merupakan kesepakatan bersama dengan suami saya.

Karena saya tipe orang yang suka memasak, jadi kami memilih menggunakan bahan kering saja karena mudah dan tidak boros.

Bukannya kami tidak mau mengikuti adat dengan menempatkan barang-barang pribadi yang harganya jauh lebih mahal, tapi semuanya sudah kami miliki,” jelasnya.

Pada pernikahannya itu terpampang seserahan sederhananya berisi bumbu dapur.

Mulai dari bawang merah, jeruk nipis, hingga santan kemasan.

Bahkan seluruh seserahan itu hanya menghabiskan uang Rp 284 ribu tersebut.

Menurut Nida lagi, upacara pernikahan dirinya dan suaminya, Yusri, 35, juga berlangsung sederhana dan hanya dilakukan satu kali di kediamannya di Manchis, Bentong, Pahang.

Seperti yang diunggah di TikTok, Nida memperlihatkan nampan hantaran berisi bawang bombay, kentang, bunga kantan, jahe, kunyit, lengkuas, dan jeruk nipis.

Serta satu nampan lagi berisi satu set kecap, kerupuk, dan bubuk kari.

Selain itu ada juga nampan berisi ikan sarden, asam jawa dan teh hijau, santan dan bumbu, minyak dan tepung terigu.

Baca juga: Viral, Pengantin Pria Duduk Sendiri di Pelaminan, Tetap Tersenyum Meski Seorang Diri

Bahkan, untuk menghemat biaya, Nida tidak menyewa make-up artist atau fotografer profesional untuk hari bahagianya yang berlangsung pada 31 Desember itu.

“Kami hanya sekali melakukan akad nikah.

Tapi suami saya menambah belanja bahan baku pesta kami.

Termasuk barang hantaran yang kami beli satu kali dan dibagi-bagi.

“Banyak keuntungan jika melakukan hal seperti ini dari segi penghematan biaya pengantaran dan pembuatan meja sendiri.

Menu makanan juga bisa bervariasi jika dibuat oleh warga dan keluarga.

"Make-up artist dan fotografernya juga dari kalangan teman-teman sendiri.

Untung saja ada teman-teman yang pakai ponsel mahal untuk memotret di sekitar upacara kita.

Total yang dikeluarkan untuk upacara itu hanya sekitar RM5.000 (Rp 16,5 juta)," kenangnya.

Ia yang menjalankan usaha kerupuk lekor bersama suaminya mengatakan, baju pengantin dan baju kurung berwarna putih tersebut dibeli dari butik setempat dengan harga kurang dari RM600 (Rp 1,9 juta).

Berbicara lebih jauh mengenai konsep persalinan dan penghematan biaya, Nida mengaku keputusan tersebut cukup sulit diterima oleh keluarga kedua belah pihak.

Namun, setelah ia dan suaminya menjelaskan bahwa kehidupan setelah menikah membutuhkan biaya lebih, rata-rata anggota keluarga setuju dengan apa yang mereka lakukan.

“Awalnya agak aneh diterima di pihak keluarga, baik laki-laki maupun perempuan.

Tapi ketika diberi penjelasan, mereka menerimanya dengan baik.

Saya tahu ada juga yang bilang tapi mereka hanya menutup telinga.

“Kelebihan uang ini bisa kita simpan untuk keadaan darurat.

Kami baru saja kembali dari bulan madu di Sabah.

Kami senang bisa berlibur dan Alhamdulillah masih punya uang dan tabungan.

Yang lebih penting kami tidak terlilit hutang.

“Saran saya bagi yang terinspirasi tapi takut untuk mengikuti ide kita harus sedikit bertekad.

Melawan arus ini, hati harus kering.

Ubah mentalitas yang mengatakan pekerjaan pernikahan membutuhkan banyak pengeluaran sementara kita bisa menekan banyak biaya,” ujarnya lagi.

 

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved