Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat Awal Tahun Baru 12 Januari 2024: Berinteraksi dengan Nikmat Allah
Khutbah Jumat merupakan sesuatu yang harus ada dalam melaksanakan Sholat Jumat di hari Jumat.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Sartika Rizki Fadilah
Jamaah jumat rahimakumullah
Berbicara terkait dengan nikmat-nikmat dari Allah Ta’ala yang dilimpahkan kepada kita, maka harus kita pahami bahwa nikmat-nikmat tersebut amatlah sangat banyak, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Sebagaimana hal ini difirmankan oleh Allah Ta’ala,
وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An- Nahl: 18)
Maka tugas kita sebagai seorang hamba ketika berinteraksi dengan nikmat-nikmat dari Allah Ta’ala adalah dengan senantiasa memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya, dan berkonsekuensi untuk menggunakan nikmat-nikmat tersebut di jalan yang Allah ridhoi.
Jamaah jumat rahimakumullah
Baca juga: Materi Khutbah Jumat 5 Januari 2024, Menumbuhkan Semangat Ibadah dan Kebaikan di Tahun Baru
Di antara nikmat yang besar yang diberikan Allah kepada kita adalah apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di dalam sebuah hadis dari sahabat Ubaidullah bin Mihshan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa di antara kalian masuk pada waktu pagi dalam keadaan [1] sehat badannya,[2] aman pada keluarganya, dia [3]memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya” (HR. Ibnu Majah, no: 4141, Shahih Al-Jami’ush Shaghir no. 5918).
Subhanallah, mari kita renungkan tiga nikmat ini begitu besarnya sampai diibaratkan kita memiliki dunia dan seisinya.
Jamaah jumat rahimakumullah
Mari kita renungkan, ketika satu saja dari ketiga nikmat tersebut Allah cabut dari kita, bagaimanakah kondisi, perasaan kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini??.
Misalnya Allah Ta’ala takdirkan untuk mencabut nikmat sehat dari kita, padahal kondisi kita aman nyaman tentram, kita punya stok makanan melimpah di rumah kita, namun kita tidak bisa merasakannya, karena kita diberikan cobaan sakit, kita merasa lemah lunglai, nikmat makanan sebegitu banyak terasa hambar, bahkan mungkin kita tidak diperbolehkan oleh dokter untuk makan ini dan itu karena sakit diabetes atau kolesterol misalnya.
Permisalan yang lain kita memiliki kesehatan yang bugar, makanan di rumah kita melimpah, tapi Allah Ta’ala takdirkan untuk mencabut nikmat aman dari kita. Ketika hendak keluar rumah kita merasa khawatir dan ketakutan karena mungkin nyawa kita bisa terancam, sebagaimana saudara-saudara kita yang berada di daerah perang.
Dan juga nikmat makanan, ketika kita sehat dan kondisi lingkungan kita aman sentosa, tapi tidak ada bahan makanan yang kita mau makan, lantas bagaimana kita bisa tenang?.
NASKAH Khutbah Jumat 29 Agustus 2025: Enam Penyebab Utama Kerusakan Hati Manusia |
![]() |
---|
NASKAH Teks Khutbah Jumat 29 Agustus 2025: Kenikmatan Surga dan Dahsyatnya Siksa Neraka |
![]() |
---|
Materi Khutbah Jumat Pekan Ini: Meneladani Nabi yang Pemaaf |
![]() |
---|
Materi Khutbah Jumat Terbaru: Sambut Maulid Nabi, Mari Meniru Ahlak Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat Singkat: Mengisi Rabiul Awal dengan Amalan Sunnah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.