Khutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat Hari Ini 24 November 2023: Meneladani Sifat Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW

Setiap hari Jumat, umat Islam diwajibkan melaksanakan Solat Jumat yang didalamnya ada khutbah Jumat yang berisi ceramah untuk meningkatkan ketaqwaan

Editor: dedy herdiana
gramedia.com
Ilustrasi khutbah Jumat. 

TRIBUNCIREBON.COM - Momen hari Jumat yang penuh berkah kembali telah tiba. Setiap umat Islam sudah seharusnya menyambut dengan gembira.

Di setiap hari Jumat, semua umat Islam diwajibkan melaksanakan Solat Jumat yang didalamnya terdapat khutbah Jumat yang berisi ceramah untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan setiap muslim kepada Alloh SWT.

Berkenaan dengan momen sekarang ini di Indonesia yang sudah ramai dengan perbincangan tentang para calon presiden untuk periode tahun 2024-2029, ada baiknya sang Imam / Khotib untuk menyampaikan ceramahnya tentang sosok pemimpin yang diridhoi Alloh SWT.

Contoh naskah khutbah Jumat
Contoh naskah khutbah Jumat (ISTIMEWA)

Baca juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 24 November 2023: Cara Menjadi Insan Beruntung di Akhirat

Adapun tentang sosok pemimpin yang terbaik di mata Alloh SWT, tidak ada yang pantas untuk dicontoh selain dari sosok kepemimpinan Nabi Besar, Nabi Muhammad SAW.

Berikut ini Tribuncirebon.com sajikan contoh materi khutbah Jumat tentang sifat-sifat kepemimpinan Nabi Besar utusan Alloh SWT, Nabi Muhammad SAW, yang dilansir dari kemenag.go.id:

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله أُوْصِيْكُم وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Jamaah shalat jum’at rahimakumullâh,

Ada sebuah ayat Al-Qur’an yang cukup menggambarkan bagaimana karakter kepemimpinan Rasulullah sebagai penyampai risalah sekaligus pemimpin. Ayat tersebut berbunyi:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS at-Taubah: 128)

Ayat ini setidaknya mengungkap empat hal. 

Pertama, Allah menurunkan risalah kepada umat manusia melalui sosok mulia yang juga manusia, bukan jin ataupun malaikat yang sukar dijangkau. Hal ini mengandung hikmah untuk memudahkan umat manusia dalam meneladani sosoknya. Nabi Muhammad SAW adalah figur yang sangat dekat dengan umatnya, memahami dan sanggup berkomunikasi (berbahasa) secara baik dengan sasaran dakwahnya.

Sebagaimana manusia lainnya, Rasulullah merasakan apa yang dirasakan makhluk fisik pada umumnya: lapar, haus, butuh istirahat, bisa terluka, kepanasan, kedinginan, dan lain sebagainya. Namun, justru dari sinilah umatnya bisa belajar keteladanan luar biasa tentang kesederhanaan, kesabaran, keikhlasan, keberanian, kejujuran, kedermawanan, dan sifat-sifat positif lainnya dalam wujud yang sangat nyata. Rasulullah tampil dalam wujud yang manusiawi, tapi sekaligus sarat nilai-nilai kemanusiaan.

Kedua, Rasulullah memiliki empati yang amat tinggi terhadap penderitaan umatnya. Beliau memberi teladan kepemimpinan yang tidak memberatkan. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengaitkan kalimat ‘azîzun ‘alahi mâ ‘anittum dengan dua hadits:

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved