Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat Singkat 24 November 2023: Cara Menjadi Insan Beruntung di Akhirat
Ada beragam topik khutbah Jumat ingin mengulas tetang Menjadi Insan Beruntung di Akhirat.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Sartika Rizki Fadilah
Siang ini kita menikmati kurnia yang demikian agung sehingga dapat menjalankan salah satu kewajiban yakni melaksanakan shalat Jumat berjamaah. Dengan demikian, tidak ada pilihan kecuali bagaimana besarnya nikmat Allah SWT tersebut kita syukuri dengan cara meningkatkan takwallah. Yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang.
Hadirin yang Mulia
Pada suatu kesempatan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya kepada para sahabat apakah mereka tahu yang disebut orang bangkrut. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘Anh sebagai berikut:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam bertanya: Tahukah kalian siapakah yang dinamakan orang bangkrut?
قَالُوْا: اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ
Artinya: Mereka (para sahabat) menjawab: Orang bangkrut menurut pendapat kami ialah mereka yang tidak mempunyai uang dan tidak pula mempunyai harta benda.
Jawaban seperti itu ternyata bukan sebagaimana yang dimaksudkan Rasulullah. Nabi Muhammad tidak bertanya tentang ekonomi, melainkan ingin mengajak para sahabat mengetahui bahwa kebangkrutan bisa terjadi dalam bidang agama. Jadi di dalam agama juga ada perhitungan matematis terkait pahala dan dosa, seperti penambahan dan pengurangan di antara sesama manusia. Hal ini terjadi pada saat semua manusia berada di Padang Makhsyar untuk menjalani hisab yang akan menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau neraka.
Jamaah Jumát Hafidhakumullâh
Dengan perhitungan seperti itu, dapat diketahui apakah seseorang akan termasuk orang beruntung atau justru orang bangkrut di akherat kelak. Adapaun yang dimaksud bangkrut dalam agama adalah sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam lanjutan hadits berikut:
فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي، يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هٰذَا، وَقَذَفَ هٰذَا، وَأَكَلَ مَالَ هٰذَا، وَسَفَكَ دَمَ هٰذَا، وَضَرَبَ هٰذَا. فَيُعْطِى هٰذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهٰذَا مِنٰ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ، قَبْلَ أَنْ يَقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ. ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Artinya: Nabi menjelaskan: Sesungguhnya orang bangkrut dari umatku ialah mereka yang datang pada hari kiamat dengan membawa amal kebaikan dari shalat, puasa, dan zakat. Tetapi mereka dahulu pernah mencaci maki orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain, menumpahkan darah orang lain dan memukul orang lain. Maka kepada orang yang mereka salahi itu diberikan pahala amal baik mereka; dan kepada orang yang lain lagi diberikan pula amal baik mereka. Apabila amal baik mereka telah habis sebelum hutangnya lunas, maka diambillah kesalahan orang yang disalahi itu dan diberikan kepada mereka; Sesudah itu, mereka akan dilemparkan ke dalam neraka.
Jadi, setiap orang dari umat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mendapatkan pahala dari ibadah-ibadah yang mereka lakukan semasa hidupnya seperti shalat, puasa, dan zakat. Namun pahala-pahala yang didapat dari ibadah-ibadah wajib itu akan dikonfrontir dengan dosa-dosa sosialnya akibat berbuat zalim kepada sesama manusia. Dari seperti mencaci maki, menuduh, memfitnah, memakan harta orang lain seperti mencuri atau korupsi, membunuh secara tidak sah, melukai atau menyakiti orang lain baik secara fisik maupun non-fisik, dan sebagainya.
Apabila besarnya dosa-dosa sosial akibat kezaliman tidak sebanding dengan kesalehan-kesalehan yang dilakukannya karena banyaknya orang yang dizalimi atau tingginya tingkat kezaliman kepada orang tertentu, maka dosa-dosa dari orang-orang yang dizalimi akan diberikan kepada orang yang menzalimi hingga mencapai titik impas. Apabila titik impas tidak tercapai, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan melemparkan orang yang menzalimi itu ke neraka. Orang seperti inilah yang disebut orang bangkrut dalam agama sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam hadits di atas.
Jamaah Jumát yang Berbahagia
NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Mengisi Jiwa dengan Ilmu dan Petunjuk Al-Qur’an |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Menjaga Hati Tetap Bersih dari Dorongan Nafsu Jahat |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Kunci Rezeki dan Kehidupan yang Berkah |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Tetap Tenang di Tengah Ujian dan Fitnah Zaman |
![]() |
---|
NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Keindahan Akhlak, Kunci Pintu Surga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.