Piala Dunia U17

Profil Ji Da Bin, Gelandang Timnas U-17 Indonesia Berdarah Korea, Ini Tekadnya di Piala Dunia U-17

Ji Da Bin menjadi satu di antara tiga pemain diaspora yang memperkuat Timnas U-17 Indonesia.

Editor: taufik ismail
FIFA.Com
Gelandang Timnas U-17 Indonesia Ji Da Bin. 

TRIBUNCIREBON.COM - Indonesia akan mengawali perjuangannya di Piala Dunia U-17 pada Jumat (10/11/2023) malam ini.

Tim Garuda Muda diperkuat 21 pemain, satu di antaranya Ji Da Bin, pemain berdarah Korea.

Gelandang serba bisa yang ayahnya berasal dari Republik Korea dan ibu dari Indonesia ini merupakan satu dari tiga pemain diaspora di skuad Garuda Muda.

Di Timnas U-17 ini ia mengenakan nomor punggung 10.

Berikut ini petikan wawancara khusus FIFA dengan Ji Da Bin mengenai Piala Dunia U-17.

FIFA: Pertama, seberapa bersemangatkah Anda untuk berkompetisi di turnamen ternama ini di kandang sendiri?

Ji Da Bin : Tentu saja saya sangat senang menjadi salah satu pemain yang berpartisipasi, apalagi Piala Dunia merupakan kompetisi sepak bola terbesar di level ini.

Masyarakat menunggu hasil dari kami, jadi kami harus menunjukkan performa terbaik di setiap pertandingan.

Kondisi saya saat ini sangat baik, baik secara mental maupun fisik. Rekan-rekan satu tim saya juga sangat siap. Intinya kita siap berkompetisi.

FIFA : Anda berlatih di Son Football Academy di Korea Selatan, yang dijalankan oleh Son Woong-jung, ayah dari bintang Tottenham Hotspur Son Heung-min. Apa yang Anda pelajari sewaktu di sana?

Ji Da Bin : Banyak sekali ilmu yang saya peroleh di sana dan itu merupakan pengalaman terbaik bagi saya. Selain itu, saya sudah lama mengidolai Son.

Salah satu pengalaman yang paling saya ingat adalah, pertama kali saya berlatih di sana, saya terkejut karena mereka melakukan latihan juggling bola, namun latihannya tidak biasa! Mereka menggunakan paha, kepala, dan dada untuk mengontrol bola.

Materi latihannya sebenarnya tak berbeda jauh dengan di Indonesia, namun di Korea dalam sehari seorang pemain bisa memiliki tiga sesi latihan.

Latihan pagi dan sore bersama tim, lalu di malam hari digunakan untuk latih pribadi, les privat, dan lain-lain. Saya dilatih coach Son Woong-jung sendiri selama dua bulan lamanya.

FIFA : Bima Sakti sudah beberapa tahun menjadi pelatih U-17. Seberapa dekat dia dengan Anda dan rekan satu tim Anda?

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved