Kuningan Lagi Panas, Netizen Bikin Meme Jarak Kuningan-Matahari Lebih Dekat dari Matahari-Bumi

Suhu udara di Kuningan kini tengah panas-panasnya. Netizen bikin meme.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Istimewa
Meme jarak Kuningan-Matahari lebih dekat dari Bumi-Matahari. Suhu udara dan cuaca di Kuningan kini sedang panas-panasnya. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Suhu udara yang terjadi di Kuningan dalam beberapa hari mengalami peningkatan.

Hal itu sontak menjadi perbincangan dan keluhan warga hingga viral melalui meme atau gambar yang terpasang di story WhatsApp serta media sosial lain.

Seperti terjadi sekarang, Rabu (11/10/2023) siang, berdasarkan pantauan online Badan Metrologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) catatan suhu udara di Kuningan sekitar 33 derajat celsius.

Dalam meme beredar menggambarkan bahwa Matahari kini lebih dekat dengan Kuningan, dibanding dengan Bumi.

Terlepas dengan kejadian alam yang mengakibatkan suhu udara panas di Kuningan, hal ini berdampak baik pada kegiatan usaha yang biasa dilakukan Aman (55) warga Desa Cilimus, yang diketahui sebagai penjual es batu.

"Untuk penjualan es batu, musim panas seperti ini sangat ramai dan banyak peminat. Hingga pesanan pun tidak terpenuhi," ujarnya.

Merasakan cuaca panas yang mendukung pada usahanya, Aman (55) mengungkap, tidak pernah mengubah harga jual es batu.

"Meski barang (es batu) selalu habis, tapi saya itu enggak pernah menaikan harga jual es batu," ujarnya.

Alasan tidak mengubah harga jual, kata dia mengungkap, bahwa mayoritas pembeli itu merupakan langganan tetap dan hanya beberapa konsumen yang berdatangan untuk membeli.

"Ya, untuk harga es batu itu saya jual standar. Meski banyak pembeli baru, saya enggak mau mengecewakan pelanggan. Jadi, enggak mau mengambil keuntungan dalam kesempatan seperti ini," ujarnya.

Melihat modal pembelian es batu dari pabrik yang berada di Cirebon, Aman mengatakan, setiap pembelian es batu sekitar Rp 2 juta itu terbagi keuntungan bersih sekitar 20 persen.

"Untuk keuntungan setiap penjualan itu, kita hanya ambil keuntungan sebesar 20 persen, itu sudah kena potongan biaya operasional, seperti pekerja dan segalanya," ujarnya.

Menyinggug soal suhu udara panas di Kuningan Utara, kata Aman mengklaim bahwa kejadian itu berlangsung cukup lama atau selama masuk kemarau berjalan hingga 3 bulan terakhir.

"Kalau udara panas itu terjadi hampir dua mingguan, tapi kalau untuk musim kekeringan itu terjadi pada 3 bulan terakhir," ujarnya.

Baca juga: Viral Video Suami di Kuningan Kepergok Selingkuh dengan Janda di Kafe, Ketahuan Istri dan Anaknya

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved