Bikin Kain Ecoprint, Cara DKUKMPP Kota Cirebon Ajarkan Puluhan Murid Berwirausaha 

kegiatan tersebut menjadi salah satu pembelajaran yang bisa mengasah kemampuan anaknya

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Puluhan murid SDN 1 Karya Mulya Kota Cirebon antusias belajar ecoprint di Kantor DKUKMPP Kota Cirebon, Rabu (4/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Usia belia tak menyurutkan seseorang untuk berwirausaha.

Terlebih, definisi berwirausaha sendiri adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan dan membawa visi ke dalam kehidupan.

Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, ide berjualan, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.

Tentu diharapkan di usia yang masih anak-anak, proses pembelajaran berwirausaha menjadi bekal mereka untuk kehidupan di masa yang akan datang, kelak.

Berwirausaha salah satunya dilakukan dengan membuat kain ecoprint.

Caranya dengan memanfaatkan dedaunan dan juga palu kayu untuk membuat karya yang layak dijual.

Bahkan, hasilnya pun tak kalah bagus dengan jenis kain lainnya.

Hal itu yang dilakukan oleh puluhan murid dari SDN Karya Mulya 1 Kota Cirebon di ruang Workshop POTRET KITA (Pojok Kreatif Asah Talenta) di Kantor Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Inovasi Produk Kerajinan Cirebon Batik, Kerajinan Kulit dan Rotan Dipromosikan ke Iriana Jokowi

Dilihat Tribun, tampak sejumlah murid tersebut membuat ecoprint.

Pertama menyiapkan kain, kemudian diberi daun-daunan yang mereka dapat di lingkungan sekolah.

Setelah diberi daun, kemudian ditaburi sedikit bubuk.

Sementara, daun yang dipilih, harus daun yang memiliki getah.

Sebab, jika tak memiliki getah bakal tidak mengeluarkan warna.

Adapun, daun yang dimaksud, yakni daun jati, pepaya maupun mente.

Kemudian, lembaran kain yang sudah diberi daun dan pewarna, ditimpa dengan kain lain yang sebelumnya direndam air tawas.

Untuk mengeluarkan warna, kain tersebut dipukul-pukul dengan palu.

Selanjutnya, digulung dan diisolasi rapat, setelah itu dikukus selama 2 jam.

Setelah dikukus kemudian kain diangin-anginkan selama 5 hari.

Baru, kain bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Salah satu orangtua murid, Neng (30) mengaku, tertarik menemani anaknya untuk belajar membatik dengan cara ecoprint.

Di mana, kegiatan tersebut menjadi salah satu pembelajaran yang bisa mengasah kemampuan anaknya.

"Ya bagus, karena kita bisa tahu keahlian anak belajar, tadi anak saya juga semangat banget keliatannya," ujar Neng, Rabu (4/10/2023).

Sementara, Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu program unggulannya, yakni Malla UKM Bribinan atau berisik-berisik lewat pelatihan.

Di mana, program tersebut merupakan media pembelajaran untuk para siswa-siswi berupa pelatihan pembuatan ecoprint.

"Pada kesempatan ini, diikuti 65 siswa-siswi SD Karya Mulya 1 Cirebon yang berkolaborasi dengan UMKM Ecoprint Swarna Alam dan DKUKMPP Kota Cirebon," ucap Iing.

Adapun tujuan pembelajaran tersebut, memberikan sosialisasi dan edukasi wirausaha sejak dini kepada para siswa.

Agar mereka bisa berkreasi dan mengasah talenta.

"Harapannya mudah-mudahan bisa memunculkan calon-calon wirausahawan/i baru," jelas dia.

Baca juga: Intip Kain Batik Termahal di Sentra Batik Cirebon, Harganya Capai Rp 7 Juta

 

 


Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved