Kasus DBD di Indramayu Naik Walau di Musim Kemarau, Dinkes Sebut Ini Fenomena Baru

Wawan Ridwan mengatakan, hingga bulan September 2023 sudah ada sekitar 360 kasus DBD terjadi di Indramayu

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
hellosehat.com
Demam Berdarah Dengue (DBD): Gejala, Obat, Penyebab. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan. 

Jika dibanding tahun kemarin, ada peningkat nyaris 2 kali lipat.

Baca juga: Warga Majalengka Diminta Waspada, Penyakit DBD Mengancam di Musim Penghujan

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Wawan Ridwan mengatakan, hingga bulan September 2023 sudah ada sekitar 360 kasus DBD terjadi di Indramayu.

Padahal pada tahun kemarin, kasus DBD hanya sekitar 220 kasus.

"Dikhawatirkan sampai akhir tahun nanti, jumlahnya masih akan terus meningkat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Peningkatan kasus DBD di musim kemarau ini diketahui juga membuat Dinkes Indramayu cukup keheranan.

Pasalnya, DBD biasanya marak terjadi di musim penghujan.

Wawan Ridwan menyebut, hal ini menjadi fenomena baru yang terjadi di Indramayu.

"Puncaknya memang kemarin saat musim hujan, tapi ke sini (musim kemarau) masih terus ada kasusnya," ujar dia.

Kendati demikian, ia memastikan untuk tingkat kematian akibat DBD di Indramayu masih relatif kecil.

Selain penyakit DBD, penyakit lainnya juga banyak bermunculan saat musim kemarau ini. Terutama diaere.

Penyakit-penyakit tersebut banyak terjadi pada anak-anak.

Cuaca ekstrem musim kemarau membuat daya tahan tubuh anak melemah.

"Kita belum mendata soal peningkatan penyakit, cuma memang perlu kita waspadai," ujar dia.

Dalam hal ini, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh, termasuk menjaga asupan cairan.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved