G30S PKI
Perjalanan Hidup DN Aidit: Masa Muda, Pemimpin dan Pengakuannya Soal PKI
Di bawah kepemimpinannya, Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi partai komunis terbesar ketiga
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Sartika Rizki Fadilah
Pihak Angkatan Darat, yang mengontrol media massa, akhirnya mengarahkan opini publik agar menganggap G30S diotaki oleh PKI.
Peran DN Aidit sendiri dalam peristiwa G30S masih menjadi misteri. Namun, posisinya sebagai Ketua PKI secara otomatis membuat namanya juga dituding sebagai dalang G30S.
Sejumlah sejarawan dan kalangan militer pun meyakini bahwa PKI dalang dibalik penculikan dan pembunuhan tersebut. Akan tetapi, dugaan ini disangkal oleh beberapa pihak.
Wafat
Ketika menjadi pihak tertuduh, DN Aidit pergi dari Jakarta menuju ke Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang menjadi basis PKI, untuk menemui ketua PKI setempat.
Menurut catatan sejarah, DN Aidit tertangkap pada 22 November malam oleh kelompok yang dipimpin Kolonel Yasir Hadibroto di sebuah rumah di Desa Sambeng, Solo.
Keesokan paginya, DN Aidit ditembak mati oleh pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Yasir Hadibroto di daerah Boyolali.
Meskipun dikatakan bahwa DN Aidit wafat karena ditembak di Boyolali, tidak ada satu pun yang mengetahui keberadaan jasadnya sejak hari itu.
Makam DN Aidit sangat sulit ditemukan. Bahkan, sang anak juga bersusah payah untuk bisa menemukan makam ayahnya.
Pencarian sang anak baru terjawab setelah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal di Boyolali menghubunginya dan memberitahu bahwa pekarangan belakang mes Kodim disebut-sebut sebagai lokasi makam DN Aidit.
Kontroversi pengakuan DN Aidit
Sampai sekarang, otak dari peristiwa G30S masih menjadi misteri. Begitu pula dengan eksekusi tanpa pengadilan terhadap DN Aidit, yang menjadi kontroversi.
Beberapa pihak menyayangkan eksekusi itu karena banyak yang bisa digali dari DN Aidit, yang notabene sebagai pemimpin PKI.
Kabarnya, sebelum dieksekusi, DN Aidit sempat diinterogasi dan membuat pengakuan sebanyak 50 lembar.
Pengakuan tersebut jatuh ke Risuke Hayashi, koresponden koran berbahasa Inggris yang terbit di Tokyo, Asahi Evening News.
Menurut Asahi, DN Aidit mengaku sebagai penanggung jawab tertinggi peristiwa G30S.
Kendati demikian, hal ini ditampik oleh Wakil Perdana Menteri era Soekarno, Soebandrio.
Menurut Soebandrio, G30S didalangi tentara, dan PKI terseret akibat oknum di dalamnya, salah satunya adalah Sjam Kamaruzaman.
Hal sama juga disampaikan Njoto, yang membantah bahwa hubungan PKI dengan G30S dan pembunuhan Jenderal Angkatan Darat, tidak ada.
Sementara itu, dalam wawancaranya, Kolonel Abdul Latief pernah mengatakan bahwa G30S dirancang untuk menggagalkan upaya kudeta Dewan Jenderal.
Akan tetapi, gerakan itu diselewengkan oleh oknum dalam PKI, hingga akhirnya terjadi pembunuhan jenderal dan PKI dituduh sebagai dalangnya.
Adik DN Aidit, yaitu Murad Aidit, mengatakan bahwa pada malam peristiwa G30S, ia tengah menginap di rumah kakaknya.
Ia menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda atau kesibukan khusus di rumah sang kakak.
Hanya saja, malam itu, DN Aidit menerima beberapa tamu sebelum akhirnya dijemput oleh sejumlah orang dari kediamannya.
Pihak yang menjemput dan tujuan DN Aidit malam itu juga masih menjadi perdebatan.
Murad Aidit menduga ada pengkhianat dalam tubuh PKI yang mengorbankan sang kakak. Hingga saat ini, tidak pernah ada kejelasan terkait peran DN Aidit dan PKI dalam peristiwa G30S.
25 Kata-kata Lawan Gerakan 30S/PKI Peristiwa Besar di Indonesia Bagikan di WA, IG, FB, X |
![]() |
---|
Ini Alasan Soeharto Tak Masuk Daftar Jenderal yang Dijemput Cakrabirawa pada Pemberontakan G30S/PKI |
![]() |
---|
Nasib Letkol Untung Dalang G30S/PKI di Awal Pemerintahan Presiden Soeharto yang Dieksekusi di Cimahi |
![]() |
---|
25 Ucapan Memperingati G30S/PKI Penuh Semangat Revolusi, Bagikan di Status WA, IG,X |
![]() |
---|
7 Pahlawan yang Gugur di Peristiwa G30S/PKI, Ada Jenderal Ahmad Yani hingga S Parman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.