Persibmania
SOAL Aksi 'Menepi Sejenak' Bobotoh Persib Bandung, Dilanjut atau Tidak? Berikut Kata Ketua Viking
Akhirnya, Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar Sayidina angkat bicara mengenai progres aksi 'menepi sejenak'
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Akhirnya, Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar Sayidina angkat bicara mengenai progres aksi 'menepi sejenak' yang dilakukan sejumlah komunitas bobotoh, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan manajemen Persib Bandung.
Tobias mengatakan, ia masih belum mengetahui secara pasti kapan aksi menepi sejenak berakhir dan komunitas bobotoh kembali datang ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk mendukung Maung Bandung.
"Keputusan menepi ini merupakan keputusan bersama yang telah didiskusikan di internal masing-masing kelompok."
"Tentunya ketika ingin merubah keputusan, harus disepakati bersama. Jadi tidak ada waktu yang pasti, ini tergantung kesepakatan kelompok-kelompok tersebut," tulisnya dikutip di akun pribadi X (Twitter) @toptobs, Minggu (17/9/2023).
Aksi menepi sejenak ini dilatarbelakangi oleh rasa kecewa komunitas bobotoh, terhadap manajemen yang dianggap mempersulit dengan adanya kebijakan sistem penjualan tiket terbaru.
Terdapat dua tuntutan utama yang dilayangkan komunitas bobotoh, yaitu seperti kenaikan harga tiket yang tidak sesuai dengan pelayanan dan sistem pembelian tiket yang menurut mereka terkesan dipersulit.
Pria kelahiran Bandung, 21 April 1986 tersebut menjelaskan, ia selalu berkomunikasi dengan komunitas bobotoh lainnya tentang progres dari aksi menepi sejenak terhadap manajemen Persib.
"Terkait seperti tidak ada pergerakan. Sebenarnya semua kelompok rutin berkomunikasi untuk membicarakan update, progres dan opsi-opsi langkah yang rasional untuk diambil."
"Cuma memang tidak semua upaya, harus dishare ke media sosial untuk kepentingan keefektifan langkah," tambahnya.
Tobias mengatakan, aksi menepi sejenak ini sudah dipikir matang-matang oleh pihaknya dan akan terus mengambil langkah yang rasional untuk mendapatkan tujuan akhir, yaitu berdialog dengan pihak manajemen Persib, bukan berakhir demonstrasi massal.
Karena menurutnya, aksi apapun akan berujung dengan dialog untuk menyamakan persamaan yang belum tersampaikan dan menemukan jalan tengah untuk sebuah perbedaan.
"Demo memang terkesan seperti heroik. Tapi tahu sendiri yang bakal nemuin siapa dan biasanya tidak akan merubah keputusan, karena yang ditemui nanti bukan pengambilan keputusannya."
"Belum lagi ada risiko disusupi atau lainnya, yang mungkin akan men downgrade perjuangan yang sedang dilakukan."
"Menurut saya, boikot levelnya sudah lebih tegas dan keras daripada demo. Karena sudah menarik diri dengan tidak membeli tiket yang merupakan income manajement Persib," ujarnya.
Tobias mengungkapkan aksi menepi sejenak, sudah mulai mengguncang manajemen Persib meskipun masih dalam cara terselubung.
"Ini masih dabatable karena di satu sisi, setelah 5 pertandingan kandang seperti masih stuck tidak ada respons dari management."
"Tapi di sisi lain, ada fenomena bagi-bagi tiket gratis, fitur-fitur diskon, bendera-bendera komunitas ghoib dan lainnya. Kalo baik-baik saja kenapa harus ada upaya-upaya seperti itu," tulisnya.
Namun meskipun begitu, Tobias berharap permasalahan ini bisa cepat selesai dan bobotoh bisa kembali datang ke Stadion GBLA untuk mendukung Persib seperti sedia kala.
"Terkait pemain butuh dukungan, mungkin ini yang paling berat untuk kami yang sedang menepi. Bagaimanapun pemain dan jajaran tim tidak bersalah, namun mereka ikut terkena dampak dari situasi ini."
"Dalam hati kecil, pasti semuanya ingin cepat kembali ke stadion untuk memberi dukungan kepada mereka," ucapnya.
Oleh karena itu, Tobias mengatakan komunitas bobotoh akan selalu ada bersama Persib kapanpun, meskipun belum bisa mendukung secara langsung di dalam stadion saat pertandingan berlangsung.
"Untuk meminimalisir dampak. Komunitas sepakat untuk tetap memberikan dukungan pada saat latihan dan beberapa dari kami, termasuk saya sudah memberikan penjelasan langsung kepada beberapa pemain."
"Mereka bisa mengerti, walaupun kerinduan untuk melihat suporter kembali ke stadion," pungkasnya.
Diketahui aksi menepi sejenak ini mulai dilakukan komunitas bobotoh, sejak Persib menjamu Dewa United di pekan ketiga di Stadion GBLA pada Jumat (14/7/2023).
Sejak saat itu laga kandang kedua itu, beberapa komunitas bobotoh tidak lagi terlihat di dalam stadion hingga laga kandang keenam kemarin melawan Persikabo 1973 pada Sabtu, 16 September 2023.
Baca juga: Persib Bandung Kini Punya Pemain Berjuluk Si Euweuh Kacape Setelah Hariono, Ini Sosoknya
Bursa Transfer Persib Bandung, Lini Depan Jeblok, Maung Berburu Pemain Sayap Eks Timnas Australia |
![]() |
---|
Tiga Fakta Kemenangan Persijap Atas Persib Bandung, Torehan Positif Maung Terhenti di Jepara |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Beckham Putra Setelah Ditandu di Laga Persib Bandung Lawan Persijap Jepara |
![]() |
---|
Sempat Ditandu Karena Cedera, Beckham Putra Menyesal Persib Dikalahkan Persijap, Ini Kondisinya |
![]() |
---|
Persib Bandung Ditumbangkan Tim Promosi 1-2, Bojan Hodak: Gol Kedua Sangat Bodoh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.