Teknik Jitu Damkar Kota Cirebon Jinakkan Api di TPA Kopi Luhur, Pakai Teknik Dukram

Kebakaran di TPA Kopi Luhur, Kota Cirebon, sudah bisa dikendalikan oleh petugas.

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Potret 2 unit Damkar yang ada di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cirebon. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Proses pemadaman api di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon tak lepas dari peran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP).

Selain memang tupoksinya untuk memadamkan api dikala ada peristiwa kebakaran, teknik yang diterapkan DPKP juga terbukti ampuh.

Teknik itu dinamakan dukram atau kepanjangan dari keduk siram.

Ya, selama peristiwa kebakaran di TPA tersebut, DPKP menggunakan teknik yang bisa dikatakan produk inovasi dari dinas yang berkantor di Jalan Terusan Pemuda, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

"Alhamdulillah, kami menggunakan teknik dukram yang mampu efektif memadamkan api dari hari pertama sampai hari ketiga kemarin."

"Kalau tidak menggunakan teknik itu, kemungkinan api masih nyala sampai hari ini," ujar Kasi Kesiapsiagaan Operasi dan Penyelamatan Kebakaran DPKP Kota Cirebon, Nurjaman saat ditemui di kantornya, Selasa (12/9/2023).

Diungkapkannya, inovasi itu muncul dari pengalaman para personel damkar dalam memadamkan api.

Terlebih, kondisi TPA Kopi Luhur yang sampahnya bertumpuk hingga beberapa meter ke dalam, sehingga teknik dukram diklaim efektif.

"Sepertinya ini memang produk kami atau inovasi kami dalam proses pemadaman, ini belajar dari pengalaman kami yang sudah berjalan beberapa tahun ke belakang dengan mempelajari cara memadamkan api," ucapnya.

Teknik dukram sendiri, dijelaskan Nurjaman, dilaksanakan dengan cara mengeruk tumpukan sampah yang terdapat api, lalu disiram.

Petugas damkar sendiri harus menaiki alat berat baik beko atau ekskavator sesuai pergerakan lalu langsung menyiramkannya.

"Ini benar-benar terbukti ampuh, jadi cara kerjanya petugas kami menaiki alat berat, nah alat berat ini keruk tumpukan sampah yang berpotensi muncul api atau yang ada apinya, lalu petugas menyemprotkan air."

"Setelah disiram atau disemprot, alat berat kembali menumpuknya lagi lalu disiram kembali," jelas dia.

Kendati efektif, Nurjaman mengaku, armada yang diterjunkan masih terbilang kurang.

Sebab, dari 8 unit armada yang dimiliki, hanya beroperasi 3, sedangkan sisanya rusak dengan berbagai kondisi.

"Kalau dibilang kurang ya kurang, di kita ada 8 armada tapi hanya beroperasi 3, sisanya rusak."

"Efektifnya di kami tiap kecamatan itu ada 2 armada, artinya kalau di Kota Cirebon ada 5 kecamatan, ya 10 unit armada damkar yang harus siaga," katanya.

Baca juga: Aktivitas Pemulung di TPA Kopi Luhur Cirebon Tetap Berjalan di Tengah Kebakaran

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved