Kesedihan Seorang Ibu di Aceh, Anaknya Diculik dan Dibunuh Paspampres, Minta Keadilan ke Presiden

Ibu korban pernah ditelepon oleh anaknya dan penculik tersebut yang meminta uang Rp 50 juta.

Editor: taufik ismail
Dok Keluarga via Kompas.com
Fauziah, ibu kandung Imam Masykur (25) memperlihatkan surat laporan polisi atas kematian putranya di rumah mereka di Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (27/8/2023). 

Fauziah kemudian berusaha mencari uang yang diminta pelaku. Namun, karena kondisi ekonominya, dirinya tidak mendapatkan uang sebesar Rp 50 juta.

Selanjutnya, pada 24 Agustus 2023 Fauziah mendapat informasi bahwa anaknya sudah meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Kemudian, jenazah anaknya langsung diserahkan ke keluarga oleh Kodam Jayakarta untuk di berangkatkan ke Aceh

“Sampai anak saya meninggal saya tidak tahu salah anak saya apa,” tutur Fauziah.

Menurut Fauziah, anaknya Imam Masykur merantau ke Jakarta pada tahun lalu. Dia bekerja pada pedagang kosmetik dan belakangan korban membuka kios sendiri. Kehidupan korban pun mulai membaik.

 “Empat bulan ini dia buka usaha di daerah Tangerang Selatan. Saya harap ini musibah terakhir untuk anak bangsa ini, cukup saya dan anak saya yang merasakan sakitnya,” ujarnya.

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden atau Danpaspampres Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay mengatakan anggota Paspampres yang diduga melakukan penculikan dan penganiayaan terhadap Imam Masykur, warga asal Aceh hingga tewas telah ditahan.

Menurut Mayjen Rafael, anggota Paspampres itu telah ditahan oleh Polisi Militer Kodam Jayakarta atau Pomdam Jaya untuk dimintai keterangannya untuk kepentingan penyelidikan.

Ia menuturkan kasus penculikan dan penganiayaan yang diduga dilakukan anggotanya itu saat ini tengah diselidiki oleh penyidik Pomdam Jaya.

"Terduga pelaku telah ditahan untuk diperiksa secara intensif terkait kasus tersebut," kata Rafael saat dihubungi di Jakarta pada Minggu (27/8/2023).

 "Saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan.”

Namun demikian, Rafael tidak merinci mengenai kronologi peristiwa penculikan dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh salah satu anggotanya tersebut.

Dia hanya memastikan bahwa hanya satu anggota Paspampres yang diduga terlibat dalam peristiwa penculikan dan penganiayaan warga hingga tewas. Adapun saat ini anggota Paspampres itu tengah diperiksa.

"Yang jelas satu anggota Paspampres," ujar dia.

Rafael memastikan, apabila anggota Paspampres tersebut benar-benar terbukti melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan, maka akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

"Kami mohon doanya semoga permasalahan ini dapat segera diselesaikan," ujar Rafael.

Baca juga: Paspampres Pecahkan Kaca Spion Mobil Warga Saat Kawal Jokowi, Pihak Istana Berikan Penjelasan

Artikel ini sudah tayang di Kompas.TV.

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved