Imbas Kebakaran TPA Sarimukti Bandung Sekolah Diliburkan, Asap Selimuti 3 Desa, Pemkab Minta Bantuan

Kebakaran di TPA Sarimukti Bandung berimbas kepada diliburkannya sejumlah sekolah.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Hilman
Petugas BPBD melintas di TPA Sarimukti, Bandung Barat, yang diselimuti asap tebal. 

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di tujuh sekolah yang ada di kawasan Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diliburkan akibat terdampak kepulan asap kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Kepulan asap dari kebakaran sangat tebal dan sudah masuk ke lingkungan sekolah. Sekolah diliburkan selama dua hari mulai Rabu (23/8/2023).

Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan KBB, Wawan Hernawan, mengatakan tujuh sekolah yang diliburkan adalah SDN Jati, SDN Sarimukti, SDN Cicadas, MTS Al Ihsaniyah, SMKN 1 Cipatat, PAUD Pelangi Sarimukti, dan RA Al Marjuki.

"Proses pembelajaran dilakukan secara daring. Hal itu sesuai pengajuan dari camat dan aparat kewilayahan," ujarnya saat dihubungi.

Ia mengatakan, kebijakan meliburkan KBM dan dialihkan menjadi daring di 7 sekolah tersebut bisa saja waktunya diperpanjang jika kebakaran di TPA Sarimukti belum bisa tertangani.

"Untuk itu nanti kita konfirmasi lagi ke pihak kecamatan karena kami hanya menerima memproses pengajuan dari mereka, kalau sekarang baru dua hari," ucapnya.

Kepala Sekolah MTS Al Ihsaniyah, Amin Bunyamin, mengatakan kepulan asap dari kebakaran di TPA Sarimukti sangat mengganggu suasana pembelajaran.

"Jarak lingkungan sekolah dengan lokasi kebakaran sekitar 6 kilometer, cuma hari kemarin akibat kebakaran sampah asapnya cukup tebal, sehingga hari ini KBM jadi daring," kata Amin.

Menyusul kebakaran TPA yang tak kunjung padam di Sarimukti, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akhirnya menetapkan status darurat bencana.

Status siaga darurat bencana itu segera ditetapkan karena kebakaran ini terus meluas hingga berdampak ke tiga desa yakni Sarimukti, Mandalasari, dan Rajamandala Kulon dengan jumlah 3.000 KK atau 12 ribu jiwa.

Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, kebakaran di TPA Sarimukti ini merupakan darurat bencana yang memang perlu mendapat penanganan langsung dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Makanya kita akan segera untuk mengeluarkan status (darurat bencana) agar kebakaran ini bisa diatasi secepatnya," ujarnya di Perkantoran Pemkab Bandung Barat, kemarin.

Hengky mengatakan meminta bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar menerjunkan helikopter water bombing untuk melakukan pemadaman secara vertikal melalui udara.

"Pemerintah daerah sangat kewalahan, sehingga butuh dari pemerintah pusat, mudah-mudahan BNPB dapat menurunkan helikopter untuk menyemprotkan air dari udara," kata Hengky.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap kebakaran di TPA bisa segera dipadamkan.

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan BNPB untuk menangani kebakaran tersebut.

"Sudah saya mintakan Pak Hengky (Bupati Bandung Barat) dulu di level ini untuk menyatakan darurat, supaya BNPB bisa hadir. Tadi malam saya koordinasi karena alat-alat existing kita enggak bisa menjangkau wilayah yang terlalu luas," kata Ridwan Kamil di Bandung, Rabu.

Ia mengatakan dampak kebakaran ini masih dalam penanganan.

"Sedang kita selesaikan, insya Allah hari ini selesai," katanya.

Gubernur mengatakan selama TPA Sarimukti masih bisa digunakan untuk pembuangan sampah, Pemprov Jabar tidak akan mencari lahan lain untuk pembuangan sampah.

Adapun TPPAS Legoknangka yang masih dalam proses pembangunan tidak menerima pembuangan sampah secara open dumping seperti di Sarimukti.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat, Bambang Imanudin mengatakan, pihaknya mendorong Pemda Bandung Barat menerbitkan sistem komando penanggulangan bencana daerah (SKPBD) yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda).

"Status siaga darurat juga sudah ditetapkan bupati, mudah-mudahan tanggap darurat dikeluarkan hari ini," kata Bambang.

Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan berharap Gubernur Jabar segera membentuk tim satgas darurat sampah untuk mencari lahan baru antisipasi jika Sarimukti belum bisa digunakan

"Pengalaman sebelumnya, sampah tak diangkut ke Sarimukti dalam seminggu sampah di TPS bertumpuk,  maka dari itu Provinsi harus segera mengambil langkah langkah serius dan koordinasi dengan semua pihak," ujarnya.(hilman kamaludin/nazmi abdurahman/tiah)

Baca juga: Pemda KBB Segera Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Terkait Kebakaran di TPA Sarimukti

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved