Wisata

Tak Perlu ke NTT, di Indramayu Ada Pulau Biawak Mirip Pulau Komodo, Pengunjung Bisa Lihat Langsung

Namun, tahukah Anda jika di Indramayu ada tempat wisata unik, bernama Pulau Biawak Indramayu.

kompas
Indramayu Miliki Tempat Wisata Pulau Biawak Tak Jauh dari Pantai Tirtayama 2 

Keindahan Pulau Biawak semakin mempesona jika pengunjung mengelilingi pulau dengan luas 120 hektar ini.

Wisata Pulau Biawak kaya dengan flora yang berupa tumbuhan bakau yang terlihat hijau dan rapat dipandang dari ketinggian.

Asal-usul Nama Pulau Biawak

Indramayu Miliki Tempat Wisata Pulau Biawak Tak Jauh dari Pantai Tirtayama 2
Indramayu Miliki Tempat Wisata Pulau Biawak Tak Jauh dari Pantai Tirtayama 2 (kompas)

Nama Biawak (Veranus salvator) yang melekat di pulau tersebut diambil dari satwa biawak yangg banyak berkeliaran dan hidup di pulau ini.

Pulau Biawak juga tempat berkembangnya beranekaragam burung-burung.

Pulau Biawak sebenarnya bernama Pulau Rakit. Pemerintahan Kabupaten Indramayu kemudian memberi nama Pulau Biawak karena satwa Biawak menjadi ciri khas pulau tersebut.

Biawak tergolong satwa yang unik karena habitat hidupnya di air asin.

Setiap menjelang matahari terbenam, sebanyak puluhan Biawak dengan panjang 20 sentimeter hingga 1,5 meter terlihat berenang di tepian pantai.

Satwa tersebut tengah berburu ikan untuk persediaan makanan. Pulau Biawak juga disebut sebagai Pulau Menyawak dan Pulau Bompyis.

Pulau Biawak terlihat lebih indah dibandingkan kepulauan lain di Laut Jawa karena kondisinya masih utuh. Sedangkan, pulau lain hanya hamparan pulau saja.

Baca juga: Weekend Saatnya Trip ke Majalengka, Yuk Mampir ke 4 Destinasi Wisata Ini, Viewnya Indah Banget

Sejarah Pulau Biawak Indramayu

Indramayu Miliki Tempat Wisata Pulau Biawak Tak Jauh dari Pantai Tirtayama
Indramayu Miliki Tempat Wisata Pulau Biawak Tak Jauh dari Pantai Tirtayama (kompas)

Pulau Biawak memiliki mercusuar dengan ketinggian kurang lebih 65 meter atau 16 lantai.

Mercusuar tersebut dibangun pada masa penjajahan Belanda oleh ZM Willem pada tahun 1872.

Pembangunan mercusuar karena Pulau Biawak dianggap berbahaya bagi kapal-kapal laut yang melintas kepulauan tersebut.

Hingga saat ini, mercusuar tersebut masih berfungsi untuk memandu kapal-kapal besar maupun kecil yang akan melintas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved