12 Peristiwa Kebakaran Terjadi di Wilayah UPT Damkar Tanjungsari Sumedang Dalam Sepekan

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana.

TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Sebanyak 12 peristiwa kebakaran terjadi di wilayah barat Kabupaten Sumedang dalam sepekan ini.

Wilayah barat ini merupakan area kerja UPT Damkar Tanjungsari. Lokasinya mencakup sejumlah kecamatan, yakni Tanjungsari, Jatinangor, Cimanggung, Pamulihan, Rancakalong, dan Sukasari.

Kejadian paling baru adalah kebakaran hebat yang melanda tiga bangunan di Desa Jatisasari, Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Selasa (15/8/2023) pagi. 

Baca juga: TPS di Kampung Pelita Pasawahan Sukabumi Kebakaran, Warga Sempat Dengar Ledakan

Kejadian di Jalan Raya Bandung-Sumedang, tepatnya di Desa Jatisari, Kecamatan Tanjungsari, itu menghanguskan warung, bengkel sepeda motor, bengkel mobil, hingga 15 kendaraan turut terbakar.

Kepala UPT Damkar Tanjungsari, Yudi mengatakan bahwa kebakaran-kebakaran yang terjadi rata-rata disebabkan oleh korsleting listrik dan kelalaian manusia. 

Cuaca yang kemarau juga membuat api cepat membesar karena material di area kebakaran dalam keadaan kering. 

Di antara 12 kebakaran sejak tanggal 7-15 Agustus 2023 ini, ada pula kebakaran lahan.

"Betul, sangat sering terjadi kebakaran. Yang dominan adalah akibat korsleting dan kelalaian manusia," katanya.

Kelalaian manusia itu di antaranya lupa mematikan kompor atau tungku, membakar sampah lupa dipadamkan, juga membuang puntung rokok menyala di area mudah terbakar seperti kebun bambu.

Baca juga: Dugaan Penyebab Kebakaran TPA Desa Heuleut Majalengka, Kepulan Asapnya Mencapai RSUD Cideres

Kebakaran tadi pagi mengharuskan UPT Damkar Tanjungsari meminta bantuan UPT lain untuk mendatangkan tiga mobil damkar lain.

Sebab, di Tanjungsari hanya ada satu mobil pemadam saja. 

"Kerapnya kebakaran yang terjadi, juga membuat onderdil mobil damkar harus diperbaharui,"

"Seal pompa damkar, bocor," katanya.

Kebocoran pada seal itu juga berakibat cukup fatal dalam aksi pemadaman. Sebab, tekanan air yang dihasilkan dari mobil pemadam terbilang kendur.

Pemadaman kebakaran akhirnya menjadi kurang maksimal.

"Ya untuk sekarang ini, mulai ada rusak, seal bocor, akibat terus-terusan dipakai. Pasti kena aus," kata Yudi.

Yudi mengimbau masyarakat harus lebih waspada akan potensi kebakaran. 

"Kalau menyalakan kompor atau tungku, ditunggu saja sampai kegiatannya selesai dan api mati,"

"Banyak kasus sepele tapi ujungnya merembet ke yang lain,"

"Kebun bambu itu di antara yang mudah terbakar karena serasah daunnya yang kering sangat mudah tersulut api," katanya.

Dalam penggunaan barang-barang elektronik, dia mengimbau warga memastikan barang-barang itu sudah sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).