Ela Lastari TKW Garut yang Disekap di Arab Tiba di Jakarta, Bakal Bongkar Sindikat TKW Ilegal

Ela Lastari TKW asal Garut yang menjadi korban penyekapan dari majikannya sendiri di Riyadh, Arab Saudi akhirnya tiba di Jakarta

Dok - Enjang Tedi
Ela Lastari (kerudung hitam) saat tiba di Ruang Lounge PMI Bandara Soekarno Hatta, Kantor BP2MI Banten, Minggu (13/8/2023) sore 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNCIREBON.COM, GARUT- Ela Lastari TKW asal Garut yang menjadi korban penyekapan dari majikannya sendiri di Riyadh, Arab Saudi akhirnya tiba di Jakarta, Minggu (13/8/2023) sore.

Kedatangan Ela Lastari disambut oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan anggota DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi.

Ela Lastari mengungkapkan rasa syukurnya setelah tiba di tanah air, ia juga berjanji akan berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat terkait bahaya menjadi pekerja migran melalui jalur ilegal.

Ia juga menyadari bahwa dirinya sudah menjadi korban rayuan sponsor penyalur TKW ilegal hingga harus mengalami hal yang pahit di Riyadh,  Arab Saudi.

Baca juga: TKW Asal Subang yang Tak Sadarkan Diri di Rumah Sakit Taiwan, Ternyata Kasipa Warga Pusakajaya 

"Saya akan bongkar proses-proses gimana saya visa ziarah bisa lolos ke Saudi. Sponsor bilang ziarah legal aman, ternyata justru itu ilegal. Sekarang sponsor malah lepas tangan,” ujar Ela Lastari saat berada di Ruang Lounge PMI Bandara Soeta, Kantor BP2MI Banten.

Ela Lastari (kerudung hitam) saat tiba di Ruang Lounge PMI Bandara Soekarno Hatta, Kantor BP2MI Banten, Minggu (13/8/2023) sore
Ela Lastari (kerudung hitam) saat tiba di Ruang Lounge PMI Bandara Soekarno Hatta, Kantor BP2MI Banten, Minggu (13/8/2023) sore (Dok - Enjang Tedi)

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Enjang Tedi mengatakan, kepulangan Ela Lastari merupakan jawaban atas perjuangan banyak pihak selama tiga bulan terakhir ini.

Ia menyebut, pihaknya akan terus melawan praktek Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) yang berkedok pekerja migran di wilayah Jawa Barat, khusunya Kabupaten Garut.

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak mulai dari keluarga bu Ela, pemerintah, aparat berwenang, rekan rekan media, dan BP2MI sehingga perjuangan kita semua bisa berhasil," ujarnya melalui keterangan resmi kepada Tribunjabar.id.

Ia mengingatkan masyarakat agar belajar dari pengalaman Ela Lastari, agar tidak mudah tergiur oleh rayuan para calo atau sponsor PMI ilegal.

Menurut Enjang, pengalaman yang dialami oleh Ela Lastari telah menyebabkan kerugian moril dan materi, serta mengancam keselamatan nyawa.

Baca juga: Ingat Kasus Rokaya TKW Indramayu yang Viral Minta Tolong Jokowi? Pelakunya Disidang di Pengadilan

Dia juga menyatakan bahwa kerugian yang lebih besar dapat dialami oleh keluarga korban di kampung halamannya.

"Anak akan berpotensi kehilangan orang tua, atau sebaliknya orang tua akan kehilangan anak. Ini akan lebih menyakitkan lagi. Jadi saya imbau bahwa seandainya tidak melalui jalur resmi, sebaiknya tidak menjadi PMI," ungkapnya.

Ia menuturkan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan jalur resmi menjadi pekerja migran yang bahkan diperlakukan sangat istimewa.

Hal tersebut menurutnya, didampingi juga oleh BP2MI untuk melakukan perlindungan terhadap pekerja migran yang sudah dianggap sebagai pahlawan devisa.

"Saya sekali lagi atas nama pribadi maupun mewakili masyarakat berterima kasih kepada KBRI di Riyadh, BP2MI dan semua pihak yang membantu," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved