Ada Warga Meninggal Usai Nyoblos di Pilkades Serentak 2023, Bupati Kuningan Angkat Bicara

Kabar meninggalnya warga di TPS usai mengeluarkan hak pilihnya dalam Pilkades Serentak 2023 di Desa Sangkanerang membuat Bupati Kuningan angkat bicara

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Istimewa/tangkapan layar video warga
Video viral warga meninggal usai nyoblos di TPS Pilkades Serentak 2023 di Kuningan. 

Namun dalam perjalanan nyawa, korban tidak tertolong hingga akhirnya meninggal.

Hal itu terbukti dengan sebaran video yang berdurasi 24 detik. Terlihat korban yang di turunkan dari mobil angkutan pedesaan hingga akhirnya dibawa ke rumah duka.


Teramati dalam video, korban terlihat rapi mengenakan pakaian batik, celana panjang dan lengkap dengan penutup kepala alias peci. 


Tidak lama kemudian dari waktu kejadian, Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy langsung mendatangi rumah duka. "Kedatangan kami kemari, selain sedang melakukan pengawasan serta monitoring Pilkades Serentak 2023. Saya mendengar kabar warga meninggal terkejut hingga menyempatkan bertakjiah," ujarnya. 


Saat Takjiah, Zul sapaan Ketua DPRD Kuningan mengungkap belasungkawa sedalamnya. Terlebih warga meninggal ini patut mendapat penghargaan atas pengamalan berdemokrasi. 


"Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, kami mendengar kabar heboh meninggal langsung ke rumah duka dan berpesan, semoga sehat dan sabar menghadapi kenyataan demikian," ujarnya.


Melihat perjuangan warga gugur dalam momentum Pilkades Serentak 2023, tentu ini menjadi pembelajaran bagi warga dalam berdemokrasi.

"Semoga almarhum mendapat ketenangan di alam barzah dan ini menjadikan kita untuk selalu belajar berdemokrasi sesuai dengan ketentuan dan aturan pemerintah kita," ujarnya.


Berita sebelumnya, kabar viral di Kuningan saat melangsungkan kegiatan Pilkades Serentak 2023 di Desa Sangkanerang, Kecamatan Jalaksana.

Hal itu menyusul dengan meninggalnya Sahad (73) usai melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) di desa setempat.


Data terhimpun menyebut, kejadian itu berlangsung sekitar 08.30 WIB, setelah sebelumnya korban masuk ke TPS dan mengalami lemas hingga akhirnya mendapat perawatan medis di lokasi setempat. 


"Sebanarnya korban meninggal itu dalam perjalanan menuju rumah sakit. Memang sebelumnya, Pak Sahad mendapat penanganan medis hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit, namun dalam perjalanan nyawa Pak Sahad tidak tertolong dan mati," kata Wawan (54) salah seorang warga setempat, Minggu (6/8/2023) melalui sambungan selulernya. 


Dia menyebut, warga meninggal usai melakukan pencoblosan di duga mengalami serangan jantung dan diketahui berdasarkan keterangan dari sanak saudara. 


"Pak Sahad itu memiliki riwayat penyakit dengan tensi darah selalu tinggi. Jadi, seperti itu saya terima informasinya Kang," katanya. 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved