Polemik Ponpes Al Zaytun

Soal Pembinaan Ribuan Santri Al Zaytun, Warga Indramayu Wanti-wanti Pemerintah Soal Makar Paham NII

Pemerintah bakal membina para santri dan guru di Ponpes Al Zaytun Indramayu usai pimpinannya, Panji Gumilang terjerat kasus penistaan agama

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Koordinator FIM, Carkaya, Sabtu (5/8/2023) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pemerintah bakal membina para santri dan guru di Ponpes Al Zaytun Indramayu usai pimpinannya, Panji Gumilang terjerat kasus penistaan agama.

Rapat koordinasi pun diketahui sudah digelar dan dihadiri berbagai unsur terkait, di antaranya Kemenag, Gubernur Jawa Barat, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Baca juga: Warga Indramayu Gelar Tumpengan Usai Panji Gumilang Jadi Tersangka, Simbol Kemenangan Atas Al Zaytun

Dalam upaya membina Ponpes Al Zaytun ini, warga Indramayu mengingatkan agar pemerintah berhati-hati.

Hari ini, warga yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat (FIM) kembali turun ke jalan di Pertigaan Gantar Indramayu untuk menyuarakan aspirasi mereka, Sabtu (5/8/2023).

Koordinator FIM, Carkaya menyampaikan, sebelum membina Ponpes Al Zaytun, pemerintah harus membersihkan dahulu dugaan paham makar yang ada di dalam ponpes.

"Civitas akademiknya juga harus diperiksa, harus diketahui dahulu bagaimana keberpihakkan mereka terhadap NKRI," ujar Carkaya kepada Tribuncirebon.com.

Carkaya menyampaikan, jika masih ada oknum yang dinilai makar atau memiliki paham radikalisme yang terafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII).

Menurut dia, pemerintah harus membuat sikap tegas dengan mengeluarkan oknum yang bersangkutan.

"Di berhentikan saja dan diganti oleh guru-guru yang clear dan NKRI," ujar dia.

Disamping itu, disampaikan Carkaya, untuk para santri, dipersilahkan belajar sebagai mestinya.

Ia menilai, para santri di Al Zaytun merupakan korban dan harus diselamatkan.

"Jika sudah dibina dan clear NKRI, masyarakat Gantar, masyarakat Indramayu tentunya semua siap belajar di Al Zaytun," ucap dia.

Hal yang sama disampaikan oleh Koordinator Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRII), M Sholihin.

M Sholihin menilai, pengentasan paham makar ini harus menjadi perhatian penuh pemerintah.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved