Viral

Kesal Anaknya Gagal Setelah 13 Kali Ikuti Ujian SIM, Emak-emak Ini Nekat Ngadu ke Kapolri

tak ingin anaknya menjadi pemain sirkus gara-gara mengikuti ujian SIM tersebut.

twitter
Kesal Anaknya Gagal Setelah 13 Kali Ikuti Ujian SIM, Emak-emak Ini Nekat Ngadu ke Kapolri 

TRIBUNCIREBON.COM - Seorang emak-emak ngamuk di Satlantas Polres Gresik.

Bukan tanpa sebab, emak-emak tersebut terpaksa ngamuk karena anaknya tak kunjung lolos setelah 13 kali ujian praktik SIM.

Kesal anaknya tak kunjung lolos, emak-emak tersebut lantas berniat melaporkannya ke Kapolri.

Sebelumnya, viral di media sosial aksi emak-emak mengadu ke Kapolri soal anaknya yang gagal ujian SIM setelah 13 kali mencoba di Satlantas Polres Gresik.

Dalam video itu, wanita tersebut berkeluh kesah, tak ingin anaknya menjadi pemain sirkus gara-gara mengikuti ujian SIM tersebut.

Wanita tersebut diketahui bernama Marita Sani.

Dalam video berdurasi 4 menit 57 detik tersebut, Marita mengadu ujian praktek SIM di Satlantas Polres Gresik.

Video tersebut viral di grup whatsapp, hingga instagram Loker_gresikk dan sudah ditonton 30 ribu.

Baca juga: Program Green Service Satpas Polresta Cirebon Sudah Layani Puluhan Orang Yang Membuat SIM

Kesal Anaknya Gagal Setelah 13 Kali Ikuti Ujian SIM, Emak-emak Ini Nekat Ngadu ke Kapolri
Kesal Anaknya Gagal Setelah 13 Kali Ikuti Ujian SIM, Emak-emak Ini Nekat Ngadu ke Kapolri (twitter)

"Saya mau melaporkan ke pak Kapolri tadi pagi sempat adu mulut di Satlantas Gresik."

"Tadi mengawal anak saya kenapa 13 kali tidak lulus-lulus, ternyata himbauan pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan," ucap Marita dalam video yang viral.

Marita mengaku tidak ingin anaknya menjadi pemain sirkus karena ujian praktek SIM.

"Anak saya 13 kali gagal, saya tidak mau anak saya jadi pemain sirkus."

"Ternyata himbauan pak kapolri kemarin tidak dipakai, aturannya masih sulit.

Saya ngamuk-ngamuk di sana," ucapnya lagi.

Hingga berita ini diturunkan TribunJatim.com masih melakukan upaya konfirmasi Kasatlantas Polres Gresik AKP Agung Fitransyah.

Baca juga: Green Service Polresta Cirebon, Bayar Pembuatan SIM dan SKCK Bisa Gunakan Sampah Plastik

Kejadian Serupa

Viral emak-emak ngamuk saat mengantar anaknya menjalani ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C.

Emak-emak tersebut protes kepada petugas polisi. Ia keberatan anaknya menjalani ujian praktik menggunakan motor manual, padahal si anaknya hanya bisa memakai motor matik.

Bagaimana nasib akhir dari si anak?

Video viral di media sosial memperlihatkan seorang ibu-ibu protes kepada petugas polisi saat proses ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C atau SIM sepeda motor.

Dalam video viral yang diunggah akun TikTok birulangit153, kejadian tersebut terjadi Pekanbaru, Riau.

Berdasarkan keterangan video, ibu tersebut marah sebab di sana ujian praktik SIM C menggunakan motor manual dan tidak ada opsi menggunakan motor matik.

Sedangkan anaknya hanya bisa membawa motor transmisi otomatis. Membalas @harisagung285 #TikTokForYouStage ? Dj Aftershock Reborn - Adit permana

"Uji praktek SIM diwajibkan pakai motor manual. Tapi pada akhirnya si bapak petugas mengizinkan motor matik mereka untuk uji praktek SIM," kata keterangan video dikutip Minggu (28/5/2023).

Dalam video yang lain, terlihat sang anak kemudian mencoba melakukan ujian praktik SIM.

Namun saat melakukan tes di lintasan angka delapan sudah dikatakan gagal oleh polisi karena mengenai tiang.

"Kalau belum mampu silakan latihan," ungkap polisi kepada ibu-ibu yang protes tersebut di dalam video.

Sulitnya ujian praktik SIM C memang sering kali dikritik oleh masyarakat.

Ujian SIM dianggap kurang masuk akal, terutama lintasan angka delapan, zig zag dan putar balik dengan kaki tidak boleh menyentuh tanah.

Membalas @userrr9394891 kalau mau ikut ujian harus mampu dulu kata pakpol nya ???? #SerunyaGayaBareng ? Meluncur Ke Tkp Siap 86 - Rahmad Remix

Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menjelaskan, ujian SIM terbagi menjadi dua, yakni teori dan praktik.

Pada ujian praktik, pihak kepolisian mengajarkan calon pemilik SIM untuk mahir dalam berkendara.

Sementara itu, ujian teori dimaksudkan agar calon pemilik SIM memahami aturan berlalu lintas.

"Ujian praktik itu uji kompetensi bagi calon pemilik SIM supaya dia berkeselamatan di jalan," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved