Ponpes Al Zaytun Didemo Warga

Eks Pimpinan NII Jabar Bongkar Sejarah Berdirinya Al Zaytun Indramayu, Bermula untuk Pengkaderan

Mantan Pimpinan Negara Islam Indonesia Jabar mengungkap sejarah berdirinya Ponpes Al Zaytun.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Eks Pimpinan Negara Islam Indonesia (NII) Jawa Barat, Entis Sutisna, Selasa (20/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Eks Pimpinan Negara Islam Indonesia (NII) Jawa Barat, Entis Sutisna menjadi salah satu saksi hidup awal mula berdirinya Ponpes Al Zaytun Indramayu.

Walau tidak masuk dalam pengurusan Ponpes Al Zaytun, tapi ia turut membantu pendirian Ponpes terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Ia menjadi salah satu orang yang berperan dalam mencari dana untuk membangun Ponpes Al Zaytun.

Entis Sutisna mengaku, sudah aktif dalam pembangunan Ponpes yang dipimpin Syekh Panji Gumilang itu sejak tahun 1990 lalu. 

Kemudian di tahun 2006, ia memutuskan untuk keluar karena adanya sejumlah penyimpangan yang menurutnya salah.

Pada kesempatan itu, Entis Sutisna turut diundang menjadi salah satu narasumber dalam Diskusi Kebangsaan Mewaspadai Doktrin Radikal Melalui Lembaga Pendidikan di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.

"Saya aktif sampai tahun 2006," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (20/6/2023).

Entis Sutisna menyampaikan, di balik kemegahan Ponpes Al Zaytun Indramayu, menurutnya berawal dari inisiatif anggota NII untuk membuat lembaga pendidikan.

Dengan tujuan untuk pengkaderan di masa depan.

Setelah mendapat lahan yang luas, Ponpes Al Zaytun Indramayu pun mulai dilakukan pembangunan pada tahun ini 1998.

Selanjutnya pada tahun 1999 mulai diresmikan dan mulai menerima santri baru.

Entis Sutisna mengatakan, saat awal berdiri, kegiatan di Ponpes Al Zaytun sebenarnya masih normal.

Sejak memutuskan keluar pada tahun 2006, ia baru mengetahui sejumlah fakta yang terjadi sekarang ini dari pemberitaan.

Seperti haji cukup di Indramayu, salat Idulfitri bercampur antara jemaah laki-laki dan perempuan, dan lain sebagainya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved