Dua Bocah Berusia Tujuh Tahun Meninggal di Waduk Saguling, Terpeleset dari Rakit Lalu Tenggelam

Kedua korban diduga terpeleset dari rakit bambu lalu tenggelam di Waduk Saguling.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar
Ilustrasi tenggelam. Seorang anak di Indramayu ditemukan meninggal dunia tenggelam di sebuah kolam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Dua bocah meninggal dunia setelah tenggelam di Waduk Saguling, Kampung Ciririp, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (12/6/2023).

Kedua korban tersebut diketahui atas nama Dafa (7) berjenis kelamin laki-laki dan Zahra (7) berjenis kelamin perempuan.

Kedua korban tercatat sebagai warga Kampung Ciririp, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, KBB.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Jarot Prasetyo mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, bahwa kedua bocah tersebut tenggelam saat bermain naik rakit bambu di Waduk Saguling.

"Keduanya tenggelam sekitar pukul 10.45 WIB di Waduk Saguling dengan kedalaman antara 10-15 meter, tapi keduanya berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," ujarnya saat dihubungi, Senin (12/6/2023).

Ia mengatakan, dua bocah tersebut bisa tenggelam karena diduga terpeleset atau terjatuh, kemudian keduanya tercebur dan tidak bisa berenang ke daratan hingga akhirnya keduanya tenggelam.

Untuk Dafa yang merupakan putra dari Dadan dan Uneng, ditemukan lebih dulu sekitar pukul 11.00 WIB,  sementara Zahra putri dari pasangan Amin dan Nela ditemukan berikutnya sekitar pukul 12.30 WIB.

"Pencarian dilakukan dengan alat seadanya dan jangkar di titik awal keduanya tenggelam. Setelah ditemukan kedua korban langsung diserahkan ke pihak keluarga," kata Djarot.

Kapolsek Cililin AKP Asep Saepuloh, mengatakan jenazah kedua korban tersebut berhasil ditemukan oleh nelayan dan warga sekitar tak jauh dari lokasi pertama mereka bermain di perairan Waduk Saguling.

"Jenazah sudah ditemukan oleh masyarakat, sehingga tadi keduanya sudah diserahkan langsung kepada masing-masing orangtuanya," ujar Asep.

Sebelum kejadian tersebut, kata dia, kedua korban ini bermain bersama tiga orang temannya yang memang bisa berenang, sedangkan dua orang korban tidak bisa berenang sehingga tenggelam.

"Akhirnya dua orang korban tenggelam ditemukan oleh masyarakat setempat, kemudian saat itu juga langsung dibawa oleh keluarga ke rumah duka," katanya.

Baca juga: Wisatawan Asal Jakarta yang Tenggelam di Pasir Putih Pangumbahan Sukabumi Masih Belum Ditemukan

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved