Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini 2 Juni 2023 Bertemakan Pelajaran Bagi yang Belum Mampu Berhaji
contoh khutbah Jumat tentang pelajaran jika belum mampu berangkat haji, mengutip dari laman Kemenag.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Sartika Rizki Fadilah
Islam, misalnya, tidak pernah mewajibkan orang miskin berangkat haji ketika ia sendiri masih kesulitan menunaikan kewajiban lain menafkahi anak dan istrinya.
Tidak dianjurkan pula baginya memaksankan diri secara berlebihan, hingga menjual aset-aset dasar seperti rumah atau sawah tempatnya mencari nafkah untuk keperluan itu.
Meski demikian, seseorang tetap diharuskan ikhtiar agar dapat melaksanakan ibadah haji. Sebagaimana shalat lima waktu dan zakat, haji adalah salah satu rukun Islam.
Bila masuk kategori mampu, baik dari segi fisik, ekonomi, mapun keamanan, seseorang wajib menunaikannya tanpa menunda-nunda.
Kewajiban tetaplah kewajiban, meskipun kita harus memilih satu kewajiban prioritas saat dihadapkan dengan pilihan beberapa kewajiban yang mesti dipenuhi.
وَلِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
“Mengerjakan haji adalah kewajiban menusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS Ali Imran: 97).
Pelajaran kedua, Abdullah bin Mubarak telah melaksanakan “al-birru” atau kebajikan yang memang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia menyedekahkan sesuatu yang sejatinya ia perlukan untuk menunaikan ibadah haji. Al-Qur’an menyebutkan:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
“Kalian tidak akan mendapatkan kebaikan (yang sempurna), sebelum kalian mendermakan sebagian dari hartamu yang kamu cintai. (QS Ali Imran: 92).
“Al-birru” merupakan derivasi dari kata barra-yabirru yang berarti berbuat baik atau patuh. Dari kata ini pula terbentuk istilah mabrur.
Haji mabrur dengan demikian bukan semata soal pelaksanaan rukun dan wajib haji beserta hal-hal teknis lainnya. Tapi juga bagaimana haji membentuk pribadi yang al-barr, yakni bajik secara sosial.
Pemilik predikat haji mabrur tak hanya meningkat ibadahnya melainkan juga meningkat kepeduliannya terhadap persoalan di sekelilingnya sepulang dari haji.
Artinya, substansi mabrur ada pada akhlak dan karenanya tidak heran bila Abdullah bin Mubarak mendapat kemuliaan meski belum berangkat ke tanah suci lantaran rasa kemanusiaan dan kepedulian sosialnya yang tinggi.
Ma’asyiral muslimin,
| NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Mengisi Jiwa dengan Ilmu dan Petunjuk Al-Qur’an |
|
|---|
| NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Menjaga Hati Tetap Bersih dari Dorongan Nafsu Jahat |
|
|---|
| NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Kunci Rezeki dan Kehidupan yang Berkah |
|
|---|
| NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Tetap Tenang di Tengah Ujian dan Fitnah Zaman |
|
|---|
| NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 10 Oktober 2025: Keindahan Akhlak, Kunci Pintu Surga |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.