Sejarah Indramayu

Menguak Sejarah Makam Selawe Indramayu, Berawal Paras Cantik Nyi Endang Darma Ayu & Berakhir Tragis

Makam Selawe ternyata berkaitan dengan penamanaan Indramayu. Ini sejarahnya.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Kompleks Makam Selawe yang berlokasi di Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Minggu (7/5/2023). 

"Cuma saat itu, Nyi Endang Darma Ayu menolak, dari pada dipersunting oleh Pangeran Guru, ia memilih untuk perang," ujar dia.

Perang antara Nyi Endang Darma Ayu dan Pangeran Guru beserta 23 santrinya akhirnya meletus.

Meski demikian, perang itu hanya berlangsung singkat. Dengan sekali kibasan selendang kuning, Pangeran Guru dan para santrinya gugur seketika.

Mereka pun dimakamkan di lokasi setempat, dibantu oleh Ki Tinggil paman dari Raden Bagus Aria Wiralodra dan abdi dalem Nyi Endang Darma Ayu.

Selain menewaskan Pangeran Guru, dampak dari peperangan itu juga memporak porandakan Padukuhan Cimanuk.

Setelah itu, Ki Tinggil pun berangkat ke Bagelen untuk menemui Raden Bagus Aria Wiralodra yang sedang berada di sana untuk melaporkan kejadian tersebut.

Mengetahui peperangan itu, pendiri dari Kabupaten Indramayu tersebut kembali ke Padukuhan Cimanuk, ia meminta Nyi Endang Darma Ayu untuk bertanggungjawab atas kerusakan yang ditimbulkan.

"Singkat cerita, Nyi Endang Darma Ayu dan Raden Bagus Aria Wiralodra terlibat perang mulut, namun dari situ ternyata Raden Bagus Aria Wiralodra juga seneng (jatuh hati) kepada Nyi Endang Darma Ayu," ujar dia.

Lanjut Tuti Herayati, hanya saja, Nyi Endang Darma Ayu tetap pada pendiriannya yang enggan dipersunting. Hingga akhirnya peperangan kembali meletus.

Perang antara Nyi Endang Darma Ayu dan Raden Bagus Aria Wiralodra tidak sesingkat perang sebelumnya.

Karena sama-sama memiliki kesaktian tingkat tinggi, pertarungan itu berlangsung lama hingga bertahun-tahun lamanya.

Kala itu, tidak ada yang menang antara keduanya. Namun, karena peperangan yang berlangsung panjang, Nyi Endang Darma Ayu kewalahan dengan kesaktian Raden Bagus Aria Wiralodra.

Ia pun berinisiatif menceburkan diri ke pusaran Sungai Cimanuk untuk menghilangkan jejak agar tidak terus dicari oleh Raden Bagus Aria Wiralodra.

"Setelah menceburkan diri, beliau menimbulkan suara tanpa rupa. Katanya, Raden Aria Wiralodra tolong abadikanlah nama saya," ujar dia.

Lanjut Tuti Herayati, berawal dari situ nama Padukuhan Cimanuk berubah menjadi Darma Ayu dan berubah lagi menjadi Kabupaten Indramayu.

Baca juga: Penampakan Bukti Sejarah Pabrik Kerupuk Ikan Pertama di Indramayu Masih Kokoh, Beroperasi Sejak 1878

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved