Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat Kedua Bulan Syawal untuk 5 Mei 2023 dengan Tema Iktibar Pasca Ramadhan

Pada hari Jumat Allah SWT membuka pintu segala macam amalan berpahala, seperti mendengarkan khutbah

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Ratusan jemaah saat melaksanakan salat gaib untuk Eril di Masjid Raya At-Taqwa, Jalan Kartini, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jumat (3/6/2022). 

Terlebih bagi umat Islam yakni momentum Idul Fitri.

Momentum ini sungguh memiliki makna yang teramat penting bagi umat Islam, yakni momentum meneguhkan peradaban Islam berbasis ukhuwah Islamiyah.

Untuk itulah tentu sangat penting bagi kita kaum muslimin untuk mengelola potensi strategis.

Utamanya membangun komitmen meneguhkan konfigurasi ukhuwah Islamiyah pasca Idulfitri ini.

Ada beberapa potensi strategis sebagai landasan pacu untuk meneguhkan ukhuwah Islamiyah pasca Idulfitri ini, yakni :

1) Potensi Reformasi Psikologis

Reformasi psikologis sungguh sangat berasa sekali bagi kita semua yang telah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa dengan penuh ketulusan semata-mata 'lillahi taala', semata-mata hanya wujud kebaktian kepada Allah SWT.

Itulah yang kemudian menghantarkan kita yang insyaallah menjadi hamba Allah yang 'ghufira lahu ma taqaddama min dzanbihi'.

Posisi kita sebagai hamba Allah yang insyaallah menjadi perfomance hamba yang terampuni dosa-dosa kita.

Nantinya akan menghantarkan kita menjadi pribadi-pribadi yang tampil dengan balutan 'al kadzimiinal ghoidzo' yakni pribadi-pribadi yang tampil dengan kecerdasan emosional.

Yaitu orang-orang yang mampu mengelola emosi dengan sangat kondusif, tidak lagi mudah marah, mudah tersulut oleh hal-hal bersifat merusak pribadi kita.

Pendek kata, sekarang ini kita telah menjadi pribadi-pribadi matang, mampu mengendalikan diri dengan sangat bijaksana.

Firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 134 yang berbunyi;

ذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

"Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved