Wisata Indramayu
Wisata Pantai Karangsong Indramayu Seperti Mati Suri, Menunggu Kepastian Kapan Mulainya Revitalisasi
Setelah pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan ke Pantai Karangsong belum sepenuhnya pulih.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Momen libur lebaran 2023 rupanya belum mampu mendongkrak kembali sektor wisata di Pantai Karangsong Indramayu.
Pasca-dilanda pandemi Covid-19 sampai dengan sekarang, kunjungan wisata di Pantai Karangsong Indramayu belum kunjung stabil.
Di momen libur lebaran ini pun, sektor pariwisata setempat bahkan anjlok hingga sekitar 50 persen.
Kondisi tersebut sangat dirasakan oleh pengelola objek wisata dan pedagang di areal wisata setempat.
Pemerintah pun didesak untuk segera memulai wacana revitalisasi Pantai Karangsong yang sudah digadang-gadang sejak tahun 2019 lalu.
Direktur CV Pancora Jaya, Muhammad Royani, selaku pengelola objek wisata Pantai Karangsong mengatakan, perencanaan soal revitalisasi itu sudah selesai dan hanya tinggal menunggu mulai pengerjaannya saja.
"Sampai sekarang belum tahu kapan akan dimulai, terakhir saya bertemu dengan dinas mudah-mudahan bisa dimulai tahun ini atau tahun 2024," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (30/4/2023).
Rencana revitalisasi itu akan dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan nominal anggaran mencapai Rp 53 miliar.
Anggaran tersebut mulai dari penataan objek wisata hingga akses masuk baru objek wisata agar tidak lagi dengan aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangsong.
Jika sudah terealisasikan, objek wisata Pantai Karangsong diyakini bakal menjadi salah satu wisata favorit yang ada di Jawa Barat.
Revitalisasi ini pun dinilai sangat penting, khususnya untuk upaya menghidupkan kembali Pantai Karangsong Indramayu.
"Nanti masuknya dari belakang dari Desa Tambak, tapi memang harus ada pembebasan lahan dulu," ujar dia.
Royani pun sudah lama menyodorkan konsep revitalisasi Pantai Karangsong.
Kata dia, walau dilakukan pembenahan, namun tidak akan menghilangkan konsep khas dari Pantai Karangsong sendiri.
Yakni konsep wisata pantai yang berpadu dengan hutan mangrove, tambak, serta nelayan.
"Kami juga tidak tahu kapan akan dimulai, di sisi lain untuk mendongkrak wisata memang harus ada pembaharuan," ujar dia.
"Jika kita lakukan pembaharuan sekarang oleh pengelola dan tiba-tiba ada revitalisasi, nanti siapa yang akan bertanggungjawab," lanjut Royani.
Di sisi lain, merosot kunjungan wisatawan juga disebabkan oleh retribusi daerah. Sehingga membuat harga tiket masuk harus dinaikan.
Jika sebelumnya wisatawan dipatok tiket masuk sebesar Rp 5 ribu saja, kini tiket masuk naik menjadi Rp 8 ribu di hari weekday dan Rp 10 ribu di hari weekend.
Kondisi tersebut banyak dikeluhkan oleh wisatawan, terlebih naiknya tarif belum dibarengi dengan pembenahan objek wisata.
"Belum lagi dengan bencana abrasi yang terus naik setiap sore, abrasi itu datang bawa sampah, sore dibersihkan paginya sudah banyak berserakan lagi. Kami juga meminta agar bisa dibuatkan breakwater," ujar dia.
Baca juga: Pesona Alami Pantai Karangsong Indramayu di Pantura Jabar, Bikin Pengunjung Luar Kota Datang Kembali
Taman Kehati Indramayu Direncanakan Akan Dibuka Untuk Umum, Ternyata Bukan Hutan Kota Sembarangan |
![]() |
---|
Saat Skuteris Vespa Touring ke Bangunan Bersejarah dan Melihat Kekayaan Budaya Indramayu |
![]() |
---|
Nasib Pantai Prawira Indah Indramayu, Sempat Diminati Pelancong, Kini Rusak Dihantam Abrasi |
![]() |
---|
Pantai Tirta Ayu Indramayu Bernuansa Bali, Alami Penurunan Pengunjung di Libur Panjang, Ini Sebabnya |
![]() |
---|
Tempat Wisata Dengan Vibes Ala Bali di Indramayu, Inilah Pesona Pantai Tirta Ayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.