Wisata Indramayu

Taman Kehati Indramayu Direncanakan Akan Dibuka Untuk Umum, Ternyata Bukan Hutan Kota Sembarangan

Di Taman Kehati ini terdapat flora dan fauna, sebagian bahkan nyaris punah.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
TAMAN KEHATI - Pengunjung Taman Kehati di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (17/6/2025), tengah mengambil foto. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Taman Keragaman Hayati atau Taman Kehati di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu direncanakan akan dibuka untuk umum.

Persiapan pun tengah dilakukan, terutama dari segi keamanan flora dan fauna yang ada di taman tersebut agar tetap terlindungi.

“Kita akan mencoba untuk menjajaki untuk mulai dibuka untuk umum. Namun, kami butuh persiapan,“ ujar Direktur PT Polytama Propindo, Dwinanto Kurniawan kepada Tribuncirebon.com, Selasa (17/6/2025).

Dwinanto belum bisa memastikan kapan taman tersebut akan mulai dibuka.

Tapi, rencananya sesegera mungkin di tahun 2025 ini.

Taman Kehati sendiri dikenal warga setempat dengan sebutan Hutan Kayu Putih. 

Seusai namanya, di sana adalah kawasan rawa tengah kota yang ditumbuhi puluhan spesies pohon.

Mayoritasnya pohon yang tumbuh adalah kayu putih (Melaleuca leucadendra) atau Gelam. 

Rawa gelam sendiri umumnya ditemukan di wilayah Timur Indonesia.

Sehingga keberadaan Taman Kehati ini cukup unik dan sangat dijaga kelestariannya.

Taman Kehati Indramayu
TAMAN KEHATI - Taman Kehati di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (17/6/2025).

Pemerintah Kabupaten Indramayu pun turut menggandeng PT Polytama Propindo untuk sama-sama melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di sana.

Dwinanto menyampaikan, Taman Kehati ini memiliki luas areal kurang lebih hampir 4 hektare, dengan 70 persen lahan di antaranya berupa rawa. 

Selain flora, ada banyak pula fauna yang hidup alami di Taman Kehati ini, seperti ragam spesies burung, ikan, dan hewan-hewan lainnya.

Sebagian bahkan dilaporkan sudah nyaris punah karena sudah mulai sulit ditemui.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved