Idulftri 1444 H

Materi Khutbah Idul Fitri, Mencontoh Sikap Rasulullah Saat Idul Fitri, Tak Perlu Berlebih-lebihan

Ini naskah khutbah Idul Fitri 1444 H yang bersumber dari laman resmi Kemenag.

Editor: taufik ismail
tribun
naskah khutbah Idul Fitri 1444 H. 

Itu berarti walaupun di hari lebaran disunnahkan mengenakan pakaian bagus akan tetapi jangan mencolok sehingga dapat menimbulkan kesenjangan sosial di antara umat Isalam yang sedang merayakan lebaran.

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia
Rasulullah Saw tak berlebih-lebihan dalam merayakan lebaran. Sebab semangat berlebaran ialah membangun solidaritas dan hubungan baik dengan sesama ummat Islam khususnya dan masyarakat luas umumnya.

Hal ini dibuktikan sendiri Rasulullah Saw tatkala memilih pelaksanaan Salat Id tidak di dalam masjid, tetapi di tanah lapang. Beliau pun tak sungkan untuk berjalan kaki menuju lokasi. Bahkan beliau memiliki kebiasaan untuk melalui jalan yang berbeda antara berangkat dan pulang.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن صلى الله عليه وسلم كان إذا خرج إلى العيد يرجع في غير الطريق الذي خرج فيه.. [رواه أحمد ومسلم والترمذي]؛

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah tatkala berangkat menuju tempat salat Id maka jalan yang dilewatinya berlaian dari jalan ketika beliau kembali.

Pada saat berangkat menuju Salat Id, beliau memilih melewati jalan pasar besi (al-Hadidin) dan pada saat kembali ke rumah memilih jalan pasar sendal-sepatu (al-Khizdain).

Tujuannya tidak ada lain terkecuali supaya Rasulullah bisa bertemu dan menyapa para sahabatnya yang tersebar di lorong-lorong kota Madinah. Beliau sapa para sahabatnya dengan kalimat penghormatan dan ucapan selamat lebaran: "Taqabbalallahu minna ma minkum." Begitulah jiwa sosial dan keakraban Rasulullah Saw dengan para sahabat yang patut diteladani oleh ummatnya.

Kaum muslimin dan muslimat

Termasuk kebiasaan Rasulullah Saw adalah menyapa para kaum Hawa dengan sangat humanis. Beliau berkata: "Ayo bersedekah!" Dalam sebuah riwayat beliau berkelakar: bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kaum perempuan. Konon tatkala beliau berkata demikian raut muka kaum Hawa terlihat ketakutan. Maka disambung lagi oleh Rasulullah: "Ayo bersedekah" Tentu saja karena sedekah dapat menyelamatkan manusia dari siksa kubur dan neraka.

Para kaum Hawa sahabat Nabi gembira dengan cara Nabi menyapa mereka. Dalam penjelasan Kitab Zaad al-Ma'aad disebutkan bahwa para kaum hawa terbiasa mengeluarkan sedekah di hadapan Nabi setelah selesai Salat Id.

Demikianlah kebiasaan Nabi Muhammad di dalam merayakan lebaran Idul Fitri dengan penuh kesederhanaan dan keakraban, tanpa berlebih-lebihan. Semoga kita semua bisa meniru kebiasaan baik ini.

Akhirnya, marilah kita bersama-sama memohon kepada Allah Swt, semoga kita dimasukkan ke dalam golongan orang orang yang beruntung. Minal aidin wal faizin. Taqabbalallah minna wa minkum. Amiin Ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Khutbah ke2

الله اكبر الله اكبر الله اكبر، الله اكبر الله اكبر الله اكبر، الله اكبر، لا اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد
الحمد لله رب العالمين، يُحمد في السراء والضراء، وفي العافية والبلاء، ولا يُحمد على كل حال سواه

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved