Masyarakat Diminta Waspadai Peredaran Uang Palsu, Pasar Tradisional Jadi Tempat Sasaran

Anggota Komisi XI DPR RI, Satori, meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu, khususnya di momen menjelang Lebaran seperti sekarang.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Anggota Komisi XI DPR RI, Satori (kedua kanan), saat Sosialisasi dan Edukasi CBPR bersama KPw BI Cirebon di Hotel Grand Tryas, Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon, Senin (17/4/2023) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Anggota Komisi XI DPR RI, Satori, meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu, khususnya di momen menjelang Lebaran seperti sekarang.


Ia mengakui, ancaman peredaran uang palsu dapat terjadi kapan saja, namun berpotensi meningkat pada hari-hari terakhir Ramadan dan menjelang Lebaran.


Karenanya, Wakil Rakyat dari Dapil VIII Jawa Barat yang meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon serta Indramayu tersebut meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya.


"Potensi peredaran uang palsu cenderung meningkat pasa momen hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Lebaran ini," kata Satori saat ditemui usai Sosialisasi dan Edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBPR) bersama KPw BI Cirebon di Hotel Grand Tryas, Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Pembuat Uang Palsu di Cirebon Menangis di Depan Polisi, Mengaku Iseng, Belajar dari YouTube


Politisi Partai NasDem itu mengatakan, modus para pelaku peredaran uang palsu termasuk tempat dan waktunya juga cenderung berbeda-beda.

Anggota Komisi XI DPR RI, Satori (kedua kanan), saat Sosialisasi dan Edukasi CBPR bersama KPw BI Cirebon di Hotel Grand Tryas, Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon, Senin (17/4/2023)
Anggota Komisi XI DPR RI, Satori (kedua kanan), saat Sosialisasi dan Edukasi CBPR bersama KPw BI Cirebon di Hotel Grand Tryas, Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon, Senin (17/4/2023) (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)


Namun, pihaknya menilai pasar tradisional dan saat dini hari menjadi tempat serta waktu yang paling rawan peredaran uang palsu.


"Pasar tradisional itu seolah-olah jadi sasaran empuk bagi pelaku peredaran uang palsu, terutama saat momen besar seperti Lebaran," ujar Satori.


Dalam kegiatan itu, Administrator Perkasan Pengelola Uang Rupiah KPw BI Cirebon, Dadang Darmawan, menyosialisasikan mengenai ciri-ciri uang palsu sebagai bentuk edukasi kepada puluhan peserta yang hadir.


Ia juga memberikan tips mudah untuk membedakan uang asli dan palsu melalui cara yang cukup mudah, yakni dilihat, diraba, dan diterawang atau disebut sebagai 3D.

Baca juga: BI Cirebon Siapkan 136 Titik Penukaran Uang Baru Se-Ciayumajakuning, Dibuka Hingga 18 April 2023


Pihaknya pun meminta masyarakat Cirebon dan sekitarnya untuk memperlakukan uang rupiah baik kertas maupun logam secara baik dan benar.


"Di antaranya, tidak mencoret, melipat, maupun menstaples uang yang akan merusaknya, karena rupiah sebagai bukti kedaulatan Indonesia harus dijaga," kata Dadang Darmawan.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved