Ada 2 Keluarga Mengungsi, Begini Kondisi Terkini Bencana Pergerakan Tanah di Cisalak Majalengka

Pergerakan tanah di Cisalak, Majalengka, membuat dua keluarga mengungsi.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Peristiwa pergerakan tanah terjadi di Desa Cisalak, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, yang membuat rumah warga rusak. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Peristiwa pergerakan tanah terjadi di Desa Cisalak, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka.

Diketahui, sebanyak puluhan rumah mengalami kerusakan akibat peristiwa tersebut.

Saat Tribun memantau lokasi pada Kamis (6/4/2023), banyak rumah di Blok Cisalak yang memang mengalami retak-retak.

Dari puluhan bangunan itu, di antaranya mengalami kerusakan cukup parah.

Kerusakan kebanyakan terjadi di bagian dinding dan lantai rumah.

Panjang keretakan pun bervariasi, dari 30 sentimeter hingga belasan meter.

Kendati demikian, aktivitas masyarakat masih terbilang normal.

Masih banyak warga yang lalu-lalang di lokasi, bahkan di antara warga yang masih berkumpul seakan tak terjadi apa-apa.

Camat Lemahsugih, Mumuh Muhidin mengatakan, peristiwa pergerakan tanah sejatinya terjadi pada Minggu (2/4/2023).

Di mana, saat itu hujan intensitas tinggi mengguyur Desa Cisalak dari sore hingga malam hari.

"Yang menyebabkan pergerakan tanah," ujar Mumu saat meninjau lokasi, Kamis (6/4/2023).

Menurutnya, peristiwa pergerakan tanah ini awal mulanya sudah terjadi sejak tahun 2018 lalu.

Setiap tahunnya bencana itu terus meneror warga dan puncaknya terjadi pada Minggu kemarin.

"Kalau kemarin yang didata mah ada 50 rumah yang terdampak, kalau yang termasuk rusak sedang hingga berat kemungkinan ada 10 rumah," ucapnya.

Akibat peristiwa itu, kata Mumu, sedikitnya ada 2 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi dikarenakan rumahnya mengalami kerusakan cukup parah akibat pergerakan tanah.

Mereka kebanyakan mengungsi ke sanak saudaranya.

"Sebagian warga yang rumahnya memang rusak berat sudah mengungsi, kurang lebih ada 2 KK ke rumah saudaranya, orang tuanya dan anaknya."

"Warga diminta selalu waspada, terutama jika hujan deras terjadi dan bisa menyelamatkan diri."

"Kami juga telah meminta kepada BPBD untuk adanya pengadaan alat pendeteksi dini adanya pergerakan tanah yang bisa kemudian menjadi langkah antisipasi warga untuk menyelamatkan diri," ucap dia.

Mumuh menambahkan, bahwa Desa Cisalak sendiri menjadi salah satu desa yang masuk ke dalam daerah rawan bencana pergerakan tanah.

Sementara di Lemahsugih, ada 7 desa yang masuk ke daerah rawan bencana serupa.

"Di Lemahsugih ada 7 desa yang rawan bencana pergerakan tanah, di antaranya Mekarwangi, Kepuh, Sukajadi, Padarek, Sukamaju, Mekarmulya dan Cisalak itu sendiri," katanya.

Baca juga: Puluhan Rumah di Lemahsugih Majalengka Rusak Imbas Pergerakan Tanah, Dinding Retak-retak

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved